Bisnis.com, JAKARTA - Pabrikan baja, PT Gunung Raja Paksi (GRP) membangun sekolah vokasi sebagai wujud komitmen menumbuhkan tenaga kerja terampil di sektor industri ini.
Kemenperin dan PT Gunung Raja Paksi mendandatangani nota kesepahamamn tentang Pengembangan dan Penyiapan SDM Industri Baja, demikian tweet yang diunggah Kemenperin, Kamis (21/2/2019).
Dalam tweet-nya, Kemenperin menjelaskan bahwa isi nota kesepahaman tersebut meliputi pengembangan pendidikan vokasi yang link and match dengan industri, pelatihan dengan sistem 3 in 1, serta pembangunan infrastruktur kompetensi di bidang industri baja.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian menyatakan bahwa pemerintah segera merealisasikan insentif skema pengurangan pajak hingga 200% bagi industri manufaktur yang terlibat dalam pengembangan pendidikan vokasi.
Insentif tersebut merupakan bagian dari kebijakan super deductable tax dalam mempercepat perusahaan manufaktur menuju revolusi industri 4.0. Airlangga mengatakan saat ini setidaknya ada 745 perusahaan dengan menggandeng sebanyak 2.074 SMK.
Gunung Raja Paksi yang berkantor pusat di Sukadanau, Cikarang Barat, Bekasi, ini didirikan pada akhir 2001. PT Gunung Raja Paksi (GRP) memproduksi lembaran baja yang terdiri dari pelat baja dan gulungan. Kapasitas produksi gabungan mencapai 2.800.000 ton per tahun, dihasilkan dari produk baja lembaran canai panas skala besar.
Laboratorium kendali mutu GRP dilengkapi dengan mesin dan fasilitas pengujian terbaru untuk mempertahankan kualitas sesuai uji standar internasional. Laboratorium ini juga disertifikasi oleh organisasi lokal dan internasional tertentu.