Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan akan membangun 1.000 Balai Latihan Kerja berbasis komunitas untuk pesantren dengan anggaran senilai Rp1 triliun di sepanjang tahun ini.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan hingga akhir tahun lalu, jumlah Balai Latihan Khusus (BLK) yang sudah dibangun mencapai 125 unit yang dibangun pada 2017 sebanyak 50 unit dan sebanyak 75 unit di 2018.
"Terobosan baru di Kemnaker pembangunan 1.000 BLK berbasis pesantren pada tahun ini," ujarnya saat pembukaan acara penandatanganan perjanjian kerja sama BLK komunitas tahap pertama, Rabu (20/2/2018).
Pada tahap pertama ini akan dibangun 500 BLK di pesantren. Adapun setiap pesantren akan mendapatkan alokasi anggaran Rp100 miliar.
Adapun nantinya setiap BLK akan menerima bantuan pembangunan satu unit gedung workshop, peralatan pelatihan sebanyak 1 paket, operasional kelembagaan, pogram pelatihan BLK komunitas sebanyak 2 paket, dan program pelatihan bagi instruktur dan pengelola BLK komunitas.
"Pencarian dana akan dilakukan sebesar 70% dahulu untuk pembangunan workshop. Kalau sudah selesai baru sisanya. Dananya akan diserahkan kepada masing-masing yayasan. Kami akan mengawal spesifikasi teknis. Dana pembangunan BLK tidak ada potongan dan tidak boleh ada potongan apapun atas nama siapapun. Ini untuk meningkatkan kualitas SDM," tuturnya.
Pada tahap pertama yang sebanyak 500 BLK ini, jumlah peserta yang dilatih sebanyak 50.000 orang untuk tiap tahapnya. Dengan target 1.000 BLK pada tahun ini tentu akan ada 100.000 peserta yang dilatih oleh BLK.
"Untuk tahap kedua yang sebanyak 500 BLK akan dimulai paling lambat pertengahan Maret. Kami yakin 1.000 BLK akan terbangun tahun ini," ucap Hanif.