Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Singapura mengumumkan rencana anggaran untuk tahun fiskal 2019-2020, di antaranya bertujuan meningkatkan pengeluaran perawatan kesehatan dan militer serta memperketat aturan tentang pekerja asing.
Dalam pidato anggaran pada Senin (18/2/2019), Menteri Keuangan Singapura Heng Swee Keat mengumumkan paket dukungan baru senilai S$8 miliar (US$5,9 miliar) bagi para lansia serta langkah-langkah untuk membantu usaha-usaha lokal mengadopsi teknologi baru.
Rencana fiskal ini akan mendorong defisit anggaran keseluruhan menjadi 0,7% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun yang berakhir Maret 2020, dibandingkan dengan revisi surplus sebesar 0,4% pada tahun fiskal berjalan.
Heng membuka pidatonya dengan memaparkan soal perubahan lanskap global dan domestik beserta pentingnya perencanaan untuk jangka panjang, seraya terbuka terhadap keberagaman.
Permintaan yang lebih lesu dan tensi perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China membuat ekonomi Singapura yang bergantung pada ekspor mengalami laju pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan pada kuartal keempat.
Pihak otoritas diketahui berupaya mencapai keseimbangan sebelum menggelar pemilihan umum yang diperkirakan berlangsung paling cepat tahun ini.
Upaya tersebut dilakukan dengan memperkuat ekonomi yang telah terpukul oleh melesunya permintaan global serta memberi lebih banyak dukungan bagi warga lanjut usia, sambil tetap berpegang pada kehati-hatian fiskal.
“Singapura harus selalu bersikap preemptive. Kami adalah negara kecil dan juga ada permintaan mendesak untuk pengeluaran yang lebih besar untuk perawatan kesehatan mengingat populasi manula,” terang Barnabas Gan, seorang ekonom di United Overseas Bank Ltd., Singapura, sebagaimana dilansir Bloomberg, Selasa (19/2/2019).
Berikut beberapa poin yang digarisbawahi Menteri Keuangan Heng dalam pidato anggarannya:
Pertahanan
Heng mengatakan sekitar 30% dari rencana anggaran akan dihabiskan untuk upaya pertahanan, keamanan dan diplomasi yang disebutnya signifikan. Di luar ancaman serangan fisik, pemerintah berfokus pada keamanan siber serta akan membentuk sebuah badan untuk meningkatkan kemampuannya.
Pekerja asing
Guna meningkatkan produktivitas dalam bisnis makanan dan ritel serta mengurangi ketergantungan pada pekerja asing untuk pekerjaan-pekerjaan ini, pemerintah akan mengurangi kuota untuk pekerja asing di sektor jasa, mulai tahun 2020.
Inovasi
Sebagai bagian dari upaya untuk membangun tenaga kerja dan industri berketerampilan tinggi, pemerintah menguraikan berbagai langkah guna mendukung startup dan mendukung usaha kecil yang digital.
Langkah yang dimaksud termasuk program “Innovation Agents” yang akan dibentuk bagi para profesional industri untuk menjadi mentor perusahaan-perusahaan Singapura berbasis dua tahun; tambahan dana senilai S$100 juta (US$73,8 juta) yang akan dialokasikan untuk dana meningkatkan perusahaan-perusahaan Singapura dan mendorong keberadaan mereka di luar negeri; serta menyederhanakan pinjaman untuk usaha kecil dan menengah.
Dukungan Lansia
Pemerintah mengumumkan paket dukungan senilai S$8 miliar. Paket ini utamanya mencakup bantuan perawatan kesehatan, selain top-up untuk pengeluaran kegiatan masyarakat dan transportasi umum.
Potongan Pajak
Rencana anggaran tersebut juga mencakup S$1,1 miliar untuk memperingati kedatangan Sir Stamford Raffles di pulau itu. Penduduk Singapura yang berpenghasilan rendah akan berhak mendapatkan lebih banyak pembayaran, sementara yang lainnya akan mendapat manfaat dari potongan pajak penghasilan pribadi sebesar S$200 untuk tahun pajak 2019.