Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla memuji rencana penataan dan pengembangan Pelabuhan Baai Bengkulu yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) karena terintegrasi dengan kawasan ekonomi dan berbasis digital.
"Jika rencana pengembangan dan penataan Pelabuhan Bengkulu dapat berjalan lancar, saya kira ke depannya akan menjadi contoh bagus bagi daerah lainnya karena di sini ada PLTU tenaga batubara, lalu ada KEK [kawasan ekonomi khusus], yang didukung dengan fasilitas terminal, dermaga serta sistem IT [teknologi informasi] yang baik. Artinya, pelayanan meningkat dan efektif dari segi waktu,” kata JK dalam kunjungannya ke Pelabuhan Baai, seperti dikutip siaran pers PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II/IPC, Minggu (17/2/2019).
IPC bersinergi dengan Pemprov Bengkulu mengembangkan KEK Pulau Baai yang diharapkan dapat membuka peluang peningkatan investasi, lapangan pekerjaan, memberikan keunggulan kompetitif produk ekspor, dan penerimaan devisa.
Selain itu, BUMN operator pelabuhan itu bekerja sama dengan PT Tenaga Listrik Bengkulu (TLB) dalam pembangunan PLTU seluas 40 hektare. Keduanya berkongsi dalam hal pelaksanaan kegiatan bongkar muat batu bara sebagai bahan baku PLTU dengan jaminan throughput 900.000 ton per tahun.
Direktur Operasi IPC Prasetyadi yang mendampingi JK mengatakan standardisasi pelayanan yang didukung oleh aplikasi berbasis digital tidak hanya meningkatkan efisiensi waktu operasional di lapangan, tetapi juga memungkinkan pengguna jasa mengakses langsung perencanaan penumpukan kargo serta pelacakan (tracking) dan penelusuran (tracing) peti kemas dan kapal.
Tahun ini, IPC menargetkan 12 cabang pelabuhan yang dikelola perseroan sudah didukung dengan sistem pelayanan digital yang setara.
"Kami memberikan kemudahan pembayaran melalui sistem cashless. Ke depannya, dengan digitalisasi kami harapkan dapat menurunkan biaya logistik dan dwelling time,” tuturnya.
IPC pun melakukan beberapa pengembangan Cabang Pelabuhan Bengkulu yang dimulai sejak 2017, a.l. mengoptimalkan terminal peti kemas, pengembangan terminal curah kering (TCK), dan terminal curah cair (TCC).
Perusahaan pada saat yang sama juga ikut menata permukiman kampung nelayan di Kelurahan Sumber Jaya, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, bekerja sama dengan Pemkot Bengkulu.
Kampung nelayan Kelurahan Sumber Jaya merupakan satu dari 11 kawasan kampung nelayan yang akan ditata oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun ini.
"Kami telah mendapatkan persetujuan dari kementerian BUMN untuk menyerahkan lahan seluas 12,18 ha guna relokasi warga. Kami juga akan menyediakan transportasi untuk pemindahan warga yang akan direlokasi,” kata Prasetyadi.