Bisnis.com, JAKARTA -- Realisasi investasi sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi tumbuh 58,6% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp94,9 triliun pada 2018, dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang senilai Rp59,8 triliun.
Pertumbuhan ini jauh berbeda dengan realisasi investasi secara keseluruhan pada 2018, yang hanya meningkat 4,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp721,3 triliun.
Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukan capaian investasi tersebut ditopang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp328,6 triliun atau tumbuh 25,3% dan Penanaman Modal Asing (PMA) yang menciut 8,8% menjadi Rp392,7 triliun.
Jika diperinci, PMDN di sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi tercatat mencapai Rp58,73 triliun atau meningkat 70,38% secara yoy, dari sebelumnya Rp34,47 triliun. Sementara itu, PMA naik 59,78% dari yang hanya US$1,89 miliar menjadi Rp3,02 miliar pada 2018.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengklaim pertumbuhan tersebut sebagai keberhasilan program pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah sejak tahun pertama kabinet kerja. Dia menjelaskan sudah menjadi amanat Kabinet Kerja untuk fokus membangun infrastruktur sebagai tulang punggung pertumbuhan berikutnya.
"Kalau ada pertumbuhan, kelancaran, distribusi ekonomi, tulang punggungnya infrastruktur. Kalau tidak ada infrastruktur, maka tidak ada pertumbuhan, orang malas investasi di sini, " terang Budi Karya, akhir pekan lalu.
Menurutnya, dengan adanya infrastruktur, indeks logistik menjadi lebih baik, biaya juga turun, dan distribusi industri tersebar di seluruh Indonesia.
"Ini menuju kemakmuran di mana-mana, ini sarana untuk mencapai itu. Jadi tidak instan memberikan suatu pertumbuhan, kita harus berani investasi untuk tulang punggungnya," tegas Budi Karya.