Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin & Polri Bangun Sistem Pengamanan Kawasan Industri

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) jalin koordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam menciptakan sistem pengamanan untuk menjaga keberlangsungan aktivitas di kawasan industri. Hal tersebut dinilai dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Suasana di kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Kamis (8/3/2018)./ANTARA-Zabur Karuru
Suasana di kawasan industri terpadu Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Kamis (8/3/2018)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) jalin koordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam menciptakan sistem pengamanan untuk menjaga keberlangsungan aktivitas di kawasan industri. Hal tersebut dinilai dapat menciptakan iklim usaha yang kondusif.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada Rabu (30/01/2019), saat menjadi narasumber diskusi panel pada Rapat Pimpinan Polri 2019 di Jakarta. Dia menjelaskan kawasan industri sebagai salah satu objek vital nasional memerlukan pengamanan untuk menjaga keberlangsungan aktivitas.

Untuk itu, Kemenperin berkoordinasi dengan Polri dalam menciptakan sistem pengamanan kawasan industri yang berstandar. Selain itu, menurut Airlangga akan dilakukan pembinaan dan pelatihan dalam menciptakan sistem tersebut.

Airlangga menilai, sistem pengamanan penting mengingat banyaknya kawasan industri yang telah ditetapkan sebagai objek vital nasional sektor industri (OVNI). Berdasarkan data Kemenperin, hingga 2018 terdapat 75 perusahaan dan 21 kawasan yang ditetapkan sebagai OVNI.

"Upaya strategis itu sejalan dengan komitmen pemerintah saat ini dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif guna mendorong industri agar terus menambah investasi dan ekspansi. Kalau ini tercipta dengan baik, mendorong kesejahteraan masyarakat," ujar Airlangga dalam keterangan resmi.

Sistem pengamanan dinilai Airlangga perlu diterapkan di seluruh wilayah, termasuk kawasan industri di luar Jawa. Berkembangnya sektor manufaktur di berbagai wilayah menurutnya dapat memacu pemerataan ekonomi.

Airlangga menjelaskan, langkah pemerataan ekonomi tersebut merupakan implementasi amanat presiden. "Agar investasi industri tidak di Jawa terus, sehingga akan tercipta Indonesia sentris," tambah Airlangga.

Adapun, pembangunan kawasan industri di luar Jawa difokuskan pada penumbuhan industri yang mampu meningkatkan nilai tambah potensi sumber daya alam di tiap wilayah. Hal tersebut dinilai dapat menarik investasi masuk yang kemudian meningkatkan serapan tenaga kerja dan devisa negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper