Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Developer Asing Diperkirakan Bertambah 10% Tahun Ini

Pengembang asing diperkirakan bisa terus bertumbuh dan berekspansi, diprediksi jumlahnya naik mencapai 10% tahun ini lantaran yakin kondisi politik dan ekonomi Indonesia bisa makin membaik tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembang asing diperkirakan bisa terus bertumbuh dan berekspansi, diprediksi jumlahnya naik mencapai 10% tahun ini lantaran yakin kondisi politik dan ekonomi Indonesia bisa makin membaik tahun ini.

Senior Director Leads Property Services Indonesia Darsono Tan menuturkan bahwa pengembang asing yang sudah ada di Indonesia saat ini akan tetap meneruskan ekspansinya. Sedangkan untuk pengembang yang baru akan menunggu hingga setelah pemilihan umum.

“Untuk pengembang baru yang baru mau investasi di indonesia, foreign direct investment [FDI] baru mungkin akan menunggu kepastian kondisi setelah pemilu,” paparnya kepada Bisnis, Selasa (29/1/2019).

Ke depan, umumnya pengembang asing akan lebih tertarik pada pembangunan residensial seperti apartemen. Salah satu contohnya ada Tokyu Land yang meneruskan proyek Branz di Mega Kuningan, Jakarta.

Dari segi pasar, kata Darsono, kemunculan pengembang asing justru lebih menarik banyak peminat karena kepastian pembangunan proyek yang lebih terjamin.

“Dengan adanya developer asing, pembeli merasa lebih yakin karena secara finansial, milik asing lebih terjamin dan proyek pasti dibangun,” imbuhnya.

Adapun, Darsono menuturkan bahwa pembangunan proyek asing hampir tidak terpengaruh sama sekali dengan kondisi perekonomian Indonesia atau pun tahun politik. Pasalnya, asing dinilai sudah yakin dan percaya bahwa kondisi perekonomian dan politik Tanah Air aman.

“Mereka percaya sama kondisi ekonomi dan politik indonesia, lebih lihat juga kondisi pasarnya yang dirasa masih bertumbuh sehingga masih menarik,” imbuhnya.

Pihak Leads memprediksikan tahun ini pertumbuhan pengembang asing akan tetap stabil, kendati belum ada data yang konkret terkait jumlahnya. Selain itu, Darsono memproyeksikan jumlah pengembang asing tahun ini akan bertumbuh sekitar 10%.

“Kami jumlah developer asing naik sekitar 10%, dari semuanya itu pengembang apartment semuanya,” tambahnya.

Kemudian, negara yang akan mendominasi pengembang asing di Indonesia ke depan adalah dari Singapura dan Jepang. Sebagai bahan pertimbangan untuk berinvestasi di Indonesia maupun negara lainnya, pengembang umumnya mempertimbangkan kestabilan situasi politik, pertumbuhan ekonomi, peraturan birokrasi dan tingkat korupsi.

“Pengembang asing untuk masuk ke suatu negara, investor asing tentunya melihat banyak faktor dan salah satunya hal-hal tersebut,” lanjutnya.

Sebelumnya, Presiden Direktur Tokyu Land Indonesia Keiji Saito sebagai salah satu pengembang asing juga mengatakan tertarik pada pasar Indonesia melihat pasar properti di Jepang yang melambat. Pihaknya pada tahun ini mengembangkan proyek residensial kondominium dan apartemen sewa.

"Ekspansi yang kami lakukan juga merupakan strategi perusahaan karena pasar properti Jepang sudah melambat. Oleh karena itu, kami menyasar negara-negara Asia Tenggara untuk mengantisipasi pasar dalam 2 tahun kedepan," jelasnya.

Meski pasar sewa kini sedang lesu, pihak Tokyu Land tetap giat berekspansi terutama pada proyek yang memiliki revenue untuk jangka panjang seperti apartemen sewa. Keiji optimistis pasar apartemen sewa lambat laun akan kembali meningkat karena proyeknya di Mega Kuningan dikelilingi banyak perusahaan multinasional dan kedutaan besar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper