Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KNKT: Transkrip Rekaman Suara Kokpit Lion Air JT-610 Tak Dipublikasi Sebelum Laporan Akhir Rampung

KNKT tidak berencana mempublikasi perkembangan analisis pada isi perekam suara kokpit (CVR) pesawat Lion Air JT-610 sampai laporan akhir dirilis pada Agustus atau September
Kondisi bagian kotak hitam (black box) berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 yang telah ditemukan oleh Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada I di KRI Spica-934 , perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (14/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar
Kondisi bagian kotak hitam (black box) berisi Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 yang telah ditemukan oleh Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmada I di KRI Spica-934 , perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (14/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Indonesia tidak berencana mempublikasi perkembangan analisis isi perekam suara kokpit (CVR) pesawat Lion Air JT-610 sampai laporan akhir dirilis pada Agustus atau September.

Isi kotak hitam kedua Lion Air yang memuat rekaman kokpit, ditemukan di Laut Jawa pada 14 Januari lalu dan diperkirakan dapat memberi penjelasan mengenai detik-detik menjelang jatuhnya pesawat.

Mengutip laporan Reuters, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menyatakan rekaman tersebut perlu disaring terlebih dahulu karena "suara latar" menghalangi proses transkripsi. "Mungkin butuh satu atau dua minggu karena berisik di dalam [kokpit]," katanya kepada Reuters, Selasa (22/1/2019).

"Transkrip rekaman tidak akan dipublikasikan sebelum KNKT merilis laporan akhir antara Agustus hingga September," katanya menambahkan.

Di bawah aturan internasional, laporan akhir kecelakaan pesawat jatuh tempo 12 bulan setelah peristiwa terjadi jika memungkinkan. 

Kecelakaan Lion Air yang menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat berjumlah 189 orang itu terjadi 29 Oktober 2018 lalu dan merupakan kecelakaan pertama di dunia yang terjadi pada pesawat Boeing 737 MAX.

Kontak dengan penerbangan Lion Air JT-610 hilang 13 menit setelah lepas landas dalam penerbangan rute Jakarta-Pangkal Pinang.

Laporan awal yang dirilis oleh KNKT pada bulan November lalu berfokus pada pemeliharaan dan pelatihan yang dilakukan Lion Air, serta respons terhadap sistem anti-stall Boeing serta sensor pesawat yang baru diganti. Namun laporan tersebut tidak mengungkap penyebab kecelakaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper