Bisnis.com, JAKARTA--Scoot, maskapai bertarif rendah (low-cost carrier/LCC) milik Singapore Airlines Group, akan menyesuaikan harga tiket kembali, setelah harga avtur dunia mengalami penurunan.
Chief Commercial Officer Scoot Vinod Kannan mengatakan harga tiket sempat naik rata-rata 5% pada September 2018 dikarenakan saat itu harga avtur dunia melonjak hingga 30% dibandingkan dengan 2017.
Berdasarkan situs resmi Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association/IATA), harga avtur dunia senilai US$77,56 per barel pada 11 Januari 2019. Angka tersebut menurun hingga 6,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (year on year/y-o-y).
"Harga tiket untuk beberapa rute sudah kami turunkan karena harga avtur sudah menurun. Apabila harga avtur terus menurun pada tahun ini, kami akan sesuaikan harga tiket," katanya saat berkunjung di kantor redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (17/1/2019).
Dia menambahkan semua jenis maskapai, tidak hanya LCC, akan menghadapi masalah apabila harga avtur meningkat. Harga avtur memberikan beban sebesar 40% dari total biaya operasional.
Kannan juga telah menggunakan pesawat seri terbaru karena biasanya memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih hemat. Scoot mengoperasikan 18 unit Boeing 787 Dreamliner dan 29 unit Airbus A320Neo.
Jumlah tersebut juga akan bertambah seiring dengan proses pemesanan yang sedang dilakukan untuk dua unit Boeing 787 Dreamliner dan 37 unit Airbus A320Neo. "Khusus Boeing 787 diklaim bisa hemat bahan bakar hingga 15% dibandingkan dengan generasi lama," ujarnya.