Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi pasar perkantoran yang kian terpuruk membuat pengusaha perkantoran terpaksa menurunkan harga jual dan sewa, tak hanya di Jakarta, tapi juga di kota besar lain seperti Surabaya.
Assistant Manager Coldwell Banker Angra Angreni mengatakan bahwa melihat kondisi pasar perkantoran saat ini, kenaikan harga jual dan sewa ruang kanor diperkirakan tidak akan stabil tiap tahunnya.
“Kisaran harga sewa kurang lebih sekitar Rp90.000 – Rp150.000 per meter persegi tiap bulan. Pada 2019,harga sewa diperkirakan tidak akan mengalami perubahan yang signifikan, bahkan terdapat sejumlah gedung yang berencana melakukan penyesuaian pada harga sewa, misalnya dengan memberikan diskon untuk yang masa sewa lebih dari satu tahun,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (15/1/2019).
Sejauh ini, imbuh Angra, penyesuaian harga yang dilakukan tidak sampai merugikan pengusaha ruang perkantoran. Penurunan harga yang dilakukan secara umum hanya menurunkan margin yang didapat pengusaha.
“Pengusaha sendiri tentunya punya bottom harga yang sudah ditetapkan. Ketimbang space dibiarkan dalam kondisi kosong, lebih baik manajemen gedung kantor menyesuaikan harga sesuai dengan kebutuhan tenant. Karena semakin tinggi tingkat kekosongan, bertambah juga beban operasional gedung yg ditanggung manajemen,” ujarnya.
Angra menambahkan, rata-rata tingkat hunian gedung perkantoran untuk disewa di Surabaya mengalami sedikit kenaikan meskipun tidak signifikan, hanya 0,15% pada kuartal IV/2018 ini.
Baca Juga
“Pada dasarnya, rata-rata tingkat hunian juga tidak terlalu tinggi, masih kurang dari 80% karena faktor relokasi dan down-sizing menuju akhir 2018, seperti oleh perusahaan jasa, asuransi, trading, telekomunikasi, dan lain-lain,” imbuhnya.
Selain itu, tenant perkantoran di Surabaya umumnya tidak fokus untuk menyewa lahan dengan ukuran besar karena bukan dipergunakan untuk kantor pusat.
Pada 2019, pasokan ruang kantor di Surabaya akan mengalami pertambahan hingga kurang lebih 80.860 meter persegi. Adapun, permintaan lokasi perkantoran saat ini didominasi oleh institusi finansial seperti bank, perusahaan asuransi, sekuritas, investasi, dan organisasi nonpemerintah (NGO).