Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR: Memacu Investasi Energi, Ada Shortfall di Balik Surplus

Berita mengenai kebutuhan terobosan untuk meningkatkan investasi sektor energi dan kinerja penerimaan pajak nonmigas menjadi sorotan media massa hari ini, Jumat (4/1/2019).
Direktur Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan saat acara ngobrol santai di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (10/7/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Direktur Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Robert Pakpahan saat acara ngobrol santai di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa (10/7/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai kebutuhan terobosan untuk meningkatkan investasi sektor energi dan kinerja penerimaan pajak nonmigas menjadi sorotan media massa hari ini, Jumat (4/1/2019).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:

Memacu Investasi Energi.  Pemerintah perlu melakukan terobosan-terobosan di bidang regulasi untuk meningkatkan investasi sektor energi dan sumber daya mineral yang dalam beberapa tahun terakhir tak mencapai target. (Bisnis Indonesia)

Ada Shortfall di Balik Surplus. Meski kinerja penerimaan negara mencatatkan surplus sepanjang tahun lalu, performa penerimaan pajak nonmigas belum menunjukkan perbaikan yang optimal. (Bisnis Indonesia)

Tekanan Subsidi Energi Bakal Berkurang. Fluktuasi harga minyak dunia yang cenderung moderat pada tahun ini diperkirakan mengurangi tekanan alokasi belanja subsidi energi dalam APBN 2019. (Bisnis Indonesia)

Konsolidasi Industri Poles Emiten Semen. Berlangsungnya konsolidasi industri semen nasional dan tren kenaikan rerata harga jual diproyeksi sebagai angin segar yang berpotensi mengerek kinerja keuangan emiten semen pada 2019. (Bisnis Indonesia)

Tahun Belanja dan Konsolidasi Bank Besar. Industri perbankan, khususnya bank bermodal tebal, telah merancang agenda bisnis tahun ini. Mereka akan mengonsolidasikan bisnis, termasuk menggelar akuisisi bank lain serta perusahaan finansial non-bank. Sebagian di antara rencana itu ada yang baru, ada pula kelanjutan rencana tahun lalu. (Kontan)

Sektor Manufaktur Menggeliat Akhir Tahun. Menutup 2018, aktivitas industri manufaktur Indonesia meningkat. Kebangkitan manufaktur domestik berkebalikan dengan kondisi di luar negeri yang lesu. (Kontan)

Neraca Transaksi Berjalan Tetap Defisit. Bank Indonesia (BI) memprediksi neraca transaksi berjalan tahun 2019 masih mengalami defisit sebesar 2,5% terhadap produk domestik bruto (PDB). Proyeksi current account deficit (CAD) ini turun, dibandingkan dengan 2018 yang sebesar 3%. Salah satu penyebab penurunan karena kebijakan pengendalian impor mulai menunjukkan hasil. Namun ekspor diprediksi sulit menanjak. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper