Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Manufaktur Menggeliat, Peningkatan TKDN Dipacu

Tahun ini dinilai merupakan momen tepat untuk mengoptimalkan TKDN seiring menggeliatnya kinerja industri manufaktur.
Ilustrasi/Bisnis-NH
Ilustrasi/Bisnis-NH

Bisnis.com, JAKARTA –Kemenperin memprioritaskan peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam beberapa sektor pada 2019.

Tahun ini dinilai merupakan momen tepat untuk mengoptimalkan TKDN seiring menggeliatnya kinerja industri manufaktur.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan industri manufaktur saat ini tengah menggeliat yang ditunjukkan melalui peningkatan indeks manufaktur nasional.

Dia merujuk pada hasil survey Nikkei Indonesia Manufacturing PMI, di mana indeks manufaktur nasional berada di angka 51,2 atau naik dari 50,4 pada bulan sebelumnya.

Kondisi tersebut menurut Airlangga menjadi momentum tepat untuk memacu investasi di sektor manufaktur, meningkatkan ekspor, dan mengoptimalkan TKDN. Tahun ini, pemerintah akan memprioritaskan pengoptimalan TKDN pada beberapa sektor produksi nasional.

"TKDN diarahkan utk mengutamakan produksi nasional di sektor alat kesehatan, industri migas, sektor perhubungan, pekerjaan umum, ketenagalistrikan, telekomunikasi, pemanfaatan biodiesel, serta penggunaan karet dalam campuran aspal," ujar Airlangga kepada Bisnis, Kamis malam (03/01/2019).

Airlangga menjelaskan industri manufaktur sepeda motor saat ini telah mencapai 90% TKDN, penggunaan karet dalam campuran aspal 7% TKDN bisa langsung diaplikasikan, dan pemanfaaatan biodiesel telah mencapai 20% TKDN.

Adapun, pengembangan green diesel atau B100 menurut Airlangga memerlukan waktu untuk investasi sekitar 2–3 tahun. Selain itu, dia pun menjelaskan sektor telekomunikasi akan dikembangkan dengan target 40% TKDN untuk perangkat keras atau aplikasi.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan pada 2019 pemerintah targetkan penghematan devisa hingga US$2 miliar melalui TKDN.

Luhut menyampaikan capaian penghematan melalui TKDN pada 2018 belum sesuai target, meskipun begitu tahun ini dinilainya akan lebih efektif karena pemerintah telah melakukan evaluasi.

"Terlihat sementara kita bisa akan menghemat [devisa] cukup besar ke tahun-tahun depan," ujar Luhut belum lama ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper