Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Ritel di Hong Kong Terburuk dalam 17 Bulan

Pertumbuhan penjualan ritel di Hong Kong melambat pada November 2018 akibat terbebani ketidakpastian seperti tensi perdagangan dan volatilitas pasar finansial global.
Wajah Hong Kong dari ketinggian/Reuters-Bobby Yip
Wajah Hong Kong dari ketinggian/Reuters-Bobby Yip

Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan penjualan ritel di Hong Kong melambat pada November 2018 akibat terbebani ketidakpastian seperti tensi perdagangan dan volatilitas pasar finansial global.

Menurut data Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong, nilai penjualan ritel naik 1,4% dari tahun sebelumnya pada November 2018, pertumbuhan paling lambat sejak Juni 2017,

Sementara itu, volume ritel naik 1,2%, juga merupakan kenaikan paling lambat dalam 17 bulan. Raihan itu jauh lebih rendah dari estimasi median ekonom untuk volume dan nilai penjualan ritel sebesar 4,6% dan 4,5% masing-masing.

“Sentimen konsumsi yang hati-hati karena ketidakpastian seperti ketegangan perdagangan dan volatilitas di pasar keuangan global berkontribusi pada pertumbuhan yang moderat,” terang juru bicara pemerintah dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dilansir dari Bloomberg.

Kategori perhiasan, jam tangan, dan jam, yang berkontribusi hampir seperenam dari total nilai penjualan ritel nominal pada November, turun 3,9%, kontraksi terbesar di antara kategori-kategori utama.

Pasar luar negeri mengalami penurunan penjualan karena konsumen China melakukan lebih banyak pembelian barang mewah di dalam daratan China ketimbang sebelumnya, akibat depresiasi yuan, pemotongan pajak impor, dan peningkatan pengalaman belanja online.

Brand mewah Tiffany & Co. melaporkan kontribusi penjualan yang lebih rendah dari wisatawan China di Amerika dan Hong Kong pada kuartal ketiga, sementara pertumbuhan di dalam pasar domestik China meningkat dari kuartal sebelumnya.

Menyusul laporan tersebut, saham Prada SpA turun 2% pada pukul 9.37 pagi di Hong Kong, sedangkan saham Sa Sa International Holdings Ltd. turun 1,1% dan Chow Tai Fook Jewellery Group Ltd. turun 1,6%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper