Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Relife Property Siapkan Tiga Proyek Segmen Menengah

PT Relife Property masih akan tetap fokus menggarap segmen menengah pada 2019, dengan meluncurkan tiga proyek baru, yaitu rumah tapak dengan kisaran harga mulai dari Rp250 juta hingga Rp1 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Relife Property masih akan tetap fokus menggarap segmen menengah pada 2019, dengan meluncurkan tiga proyek baru, yaitu rumah tapak dengan kisaran harga mulai dari Rp250 juta hingga Rp1 miliar.

"Saya yakin segmen yang dimasuki oleh Relife akan bertumbuh bagus, yaitu di segmen menengah, ada sedikit yang menengah atas, secara umum 80% produk Relife adalah untuk segmen menengah, 20% sisanya di atas Rp1 miliar," kata CEO PT Relife Property Ghofar Rozak kepada Bisnis, belum lama ini.

Ketiga proyek tersebut akan dibangun di tiga wilayah, di antaranya Tangerang, Bekasi, dan Bogor. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap, namun site plan masih dimatangkan hingga saat ini. Pihaknya menggelontorkan dana investasi sekitar Rp100 miliar untuk ketiga proyek tersebut.

Dia menilai untuk pasar segmen menengah akan terus berjalan karena backlog perumahan juga besar. Selain itu, menurutnya, rumah tapak adalah produk yang paling dibutuhkan oleh end user.

"Industri landed house juga masih bagus. Prospek untuk segmen tertetu masih bagus, mungkin yang dirasa agak berat misalnya produk investasi, seperti apartemen. Di lokasi tertentu penjualannya masih bagus, tapi secara umum penjualan untuk produk ini masih berat, pasokan juga masih banyak," lanjut dia.

Dia mengatakan pola masyarakat saat ini tidak gencar berinvestasi, melainkan lebih gencar dalam memegang cash, sehingga produk untuk investasi masih agak berat penjualannya.

Pihaknya mematok penjualan tumbuh 20% hingga 30% pada tahun 2019. Tak hanya gencar mengembangkan proyek, perusahaan juga memiliki rencana untuk melantai di bursa di 2019.

Ghofar mengatakan masih melihat situasi ke depan. Pertama, makro ekonomi dunia. Jika melihat kurs rupiah terhadap US Dollar, menurutnya masih belum cukup stabil, pihaknya masih akan melihat tren analisanya.

Kedua, tren Pemilu 2019, pihaknya akan melihat sejauh mana hasil Pemilu akan berpengaruh. Jika tidak terkendala, maka initial public offering (IPO) akan dilakukan setelah Pemilu.

"Jika semua persiapan lancar, maka rencana IPO bisa direalisasikan," tambah dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper