Bisnis.com, JAKARTA – Nikkei melaporkan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur regional Asean akhir tahun 2018 masih menunjukkan ekspansif pada Desember meskipun sedikit melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal itu ditopang oleh peningkatan tipis pada kinerja operasional pada Desember.
PMI manufaktur Asean terpantau berada di level 50,3 pada Desember 2018, sedikit di bawah indeks manufaktur pada November 2018 yang berada di level 50,4. Adapun, level indeks manufaktur di atas 50 masih menunjukkan adanya ekspansi.
"Secara keseluruhan ouput manufaktur mengalami perlambatan pertumbuhan pada bulan lalu yang diakibatkan oleh pertumbuhan permintaan baru yang rendah dan berkurangnya permintaan ekspor. Sementara itu, inflasi biaya input melemah secara substansial pada Desember di tengah-tengah penurunan harga pasar untuk komoditas seperti minyak mentah," tulis laporan IHS Markit dari Nikkei yang dikutip, Rabu (2/1/2019).
Laju pertumbuhan turun ke posisi terendah dalam 26 bulan yang berdampak pada penurunan harga secara langsung di Thailand dan Vietnam. Pada saat yang sama, pertumbuhan biaya penjualan jauh lebih lambat dibandingkan dengan Desember 2016.
Lima dari tujuh negara Asean mencatatkan perbaikan kondisi operasional perusahaan manufaktur pada Desember 2018 dengan Vietnam memimpin di peringkat teratas meskipun indeks PMI mengalami pertumbuhan yang lebih lambat menjadi 53,8 dari 56,5 pada November.
Di sisi lain Myanmar menunjukkan kondisi pertumbuhan paling pesat di antara negara lain sepanjang 7 bulan terakhir dengan pertumbuhan permintaan baru yang terus meningkat secara bertahap. Indeks PMI Myanmar per Desember 2018 tercatat naik ke level 52,5 dari 51,3 pada bulan sebelumnya.
Adapun, Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan pada permintaan baru untuk pertama kalinya sejak September yang kemudian berdampak pada peningkatan pada output dari permintaan domestik dan pertumbuhan lapangan kerja pada sektor manufaktur. Sementara itu, permintaan ekspor tercatat menurun akibat persaingan sengit di pasar. Tanah Air mencatatkan pertumbuhan yang lebih cepat pada Desember dengan indeks PMI berada di level 51,2 dari 50,4 pada November.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel