Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Crude Steel di Asia hingga November Tumbuh 5,8 Persen

Produksi crude steel periode Januari-November 2018 di Asia tercatat tumbuh 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (y-o-y). Vietnam catatkan pertumbuhan terbesar dalam periode tersebut.

Bisnis.com, JAKARTA – Produksi crude steel periode Januari-November 2018 di Asia tercatat tumbuh 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (y-o-y). Vietnam catatkan pertumbuhan terbesar dalam periode tersebut.

Berdasarkan data yang dirilis World Steel Association akhir pekan lalu, total produksi crude steel di Asia pada Januari-November 2018 mencapai 1,15 miliar ton. Jumlahnya meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya  (y-o-y) sebesar 1,09 miliar ton.

Negara dengan kontribusi terbesar pada periode tersebut masih ditempati China dengan jumlah produksi mencapai 857,3 juta ton. Jumlahnya meningkat 6,7% secara tahunan (y-o-y), di mana sebelumnya sebesar 803,3 ton.

Vietnam catatkan pertumbuhan produksi terbesar pada periode tersebut, yakni sebesar 35,9% (y-o-y). Pada periode ini Vietnam memproduksi 12,83 juta ton crude steel, sementara tahun lalu produksinya mencapai 9,44 juta ton.

Terdapat tiga negara yang mencatatkan penurunan produksi secara tahunan, yakni Jepang (-0,1%), Thailand (-2,0%), dan Pakistan (-2,6%).

Adapun secara bulanan, produksi crude steel di Asia pada November 2018 mencapai 104,48 juta ton. Jumlahnya meningkat 8,0% dibandingkan November tahun lalu sebanyak 96,72 juta ton.

Pada November 2018 China memproduksi 77,62 juta ton crude steel. Jumlah tersebut meningkat 10,8% dibandingkan November tahun lalu sebesar 70,02 juta ton.

Pertumbuhan terbesar secara bulanan pun ditorehkan Vietnam dengan produksi sebanyak 1,29 juta ton. Jumlah tersebut meningkat 32,2% dibandingkan November tahun lalu sebesar 980.000 ton.

World Steel yang berkantor di Brussels, Belgia, menghimpun data produksi crude steel dari 64 negara di berbagai belahan dunia. Produksi seluruh negara tersebut pada November 2018 mencapai 148,61 juta ton, meningkat 5,8% dibandingkan November 2017 sebesar 140,53 juta ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper