Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ASDP Tambah EDC, Pelni Mulai Terapkan Nontunai Seiring Nataru

ASDP & Pelni antisipasi kenaikan penumpang dan transaksi pada musim liburan kali ini.
Kapal Umsini milik PT Pelni bersandar di dermaga Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (7/11/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Kapal Umsini milik PT Pelni bersandar di dermaga Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (7/11/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Bisnis.com, JAKARTA — ASDP menambah mesin electronic data capture (EDC) untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat Natal dan Tahun Baru. Sementara itu, Pelni mulai menerapkan penggunaan EDC pada musim liburan kali ini. 
 
Sekretaris Perusahaan PT ASDP (Persero) Imelda Alini mengatakan perusahaan menambah 140 unit mesin EDC untuk empat pelabuhan yang padat penumpang, yakni 46 unit untuk Merak, 30 unit untuk Bakauheni, 19 unit untuk Ketapang, dan 25 unit untuk Gilimanuk. 
 
Adapun jumlah EDC eksisting di empat pelabuhan itu masing-masing 76 unit di Merak, 54 unit di Bakauheni, 33 unit di Ketapang, dan 39 unit di Gilimanuk. 
 
"Dengan penambahan ini, ASDP siap melayani pembayaran tiket nontunai," kata Imelda, Kamis (20/12/2018).
 
Mulai Agustus 2018, ASDP memberlakukan pembayaran tiket secara nontunai. Untuk tahap awal, metode pembayaran ini berlaku bagi pengguna jasa pejalan kaki, kendaraan roda dua, dan roda empat.
 
Adapun uang elektronik yang berlaku mencakup Brizzi (BRI), Tap Cash (BNI), E-Money (Mandiri), dan BLink (BTN). Lokasi top up kartu elektronik juga tersedia di empat pelabuhan.
 
Pengguna jasa yang tidak memiliki kartu uang elektronik juga dapat membeli di area pelabuhan. Di Merak misalnya, lokasi penjualan terletak di area loket penumpang pejalan kaki. Adapun di Bakauheni, lokasi penjualan terletak di area loket penumpang dan kendaraan sisi kanan jalan. 
Selanjutnya di Ketapang, lokasi penjualan berada di area loket penumpang dan kendaraan sepeda motor. Di Gilimanuk, lokasi penjualan terletak di area loket penumpang dan loket sepeda motor.
 
Sementara itu, Pelni mulai menerapkan pembayaran nontunai akhir tahun ini sebagai bagian dari digitalisasi sistem ticketing yang meliputi pemesanan, pengecekan dengan departure control system (DCS), dan pembayaran. Transaksi nantinya dapat menggunakan kartu debit atau kartu kredit. 
 
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Ridwan Mandaliko mengatakan  penggunaan EDC mulai diimplementasikan pada angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini. Pembayaran nontunai sejauh ini telah diujicoba di loket Cabang Tanjung Priok dan loket penjualan tiket di kantor pusat di Jl Gajah Mada 14 Jakarta
 
“Kami akan menerapkan EDC tidak hanya di Jakarta. Semarang, Surabaya, Batam, Belawan, dan cabang lain akan menyusul,” katanya.
 
Sepanjang periode angkutan Natal dan Tahun Baru yang  berlangsung mulai 18 Desember 2018 hingga 8 Januari 2019, Pelni mengoperasikan 26 unit kapal trayek nusantara dan 46 unit kapal perintis. 
 
Pelni menambah frekuensi dengan strategi perubahan rute (rerouting) dan deviasi. Dengan demikian, perusahaan pelayaran pelat merah itu mengoperasikan 13 kapal reguler, rerouting 9 kapal tipe 3000 dan tipe 2000 pax, 2 kapal tipe 1000 pax, serta 2 kapal tipe 500 pax. 
 
Sebagai contoh, rute KM Lawit pada rute reguler melayani pelayaran Tanjung Priok-Tanjung Pandan-Pontianak-Surabaya-Semarang-Karimunjawa PP. Pada masa angkutan Natal dan Tahun Baru kali ini, rute kapal tipe 1000 pax berkapasitas 1000 penumpang itu ditambah ke Padang, Sibolga, dan Gunung Sitoli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper