Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong implementasi infrastruktur hijau untuk merespon deforestasi hutan serta konservasi lahan dan air.
Salah satu contohnya yakni dengan menghijaukan infrastruktur yang dibangun seperti pada sungai, danau, embung dan waduk di 34 provinsi.
“Penanaman pohon akan meningkatkan luasan dan kualitas ruang terbuka hijau sebagai fungsi esensial ekologis. Sekaligus mengajak masyarakat untuk aktif menanam merawat pohon,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti, dikutip dari keterangan resmi, Senin (17/12/2018).
Basuki mengatakan penghijauan di area sekitar bangunan tampungan air seperti sungai, danau, embung dan waduk oleh Kementerian PUPR juga sebagai upaya mitigasi bencana dan melindungi Daerah Aliran Sungai (DAS) baik di hulu maupun hilir.
Penghijauan akan mendukung fungsi-fungsi tampungan air seperti sebagai sumber air baku, pengendalian banjir dan mengatasi kekeringan.
Penanaman tersebut dilakukan di 34 provinsi dengan target penanaman sebanyak 126 ribu pohon. Pohon yang ditanam terdiri dari berbagai jenis seperti Pohon Durian, Nangka, Matoa, Sukun, Mangga dan lain-lain.
Baca Juga
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi mengatakan di areal Waduk Jatigede ditanam sedikitnya 3.600 pohon. Bendungan Jatigede merupakan bendungan terbesar kedua di Indonesia dengan luas 4.900 hektar.
Bendungan Jatigede yang memiliki kapasitas tampung sebesar 979,5 juta meter kubik (m3) sudah beroperasi saat ini. Areal persawahan kini mendapat pasokan air yang berkelanjutan seluas 90.000 hektar, tepatnya untuk lahan yang berada di Indramayu, Majalengka serta Cirebon yang menjadi sentra pertanian di Pulau Jawa.