Bisnis.com, KULON PROGO-- Kementerian Perhubungan menyebut proyek kereta Bandara Internasional Yogyakarta Baru (New Yogyakarta International Airport/NYIA) di Kulon Progo membutuhkan investasi senilai Rp1,1 triliun dalam dua tahun ke depan.
Dirjen Perkeretapian Kemenhub Zulfikri mengatakan proyek penyediaan kereta pada 2019 mencakup pengadaan tanah dan perbaikan infrastruktur untuk sejumlah stasiun yang akan dilalui seperti Stasiun Meguwo, Stasiun Kedundang, dan Stasiun Wojo.
"Alokasi anggaran selama 2 tahun, pada 2019 sebanyak Rp400 miliar dan 2020 sebanyak Rp700 miliar," kata Zulfikri saat menyampaikan paparan di dalam kereta inspeksi proyek, Jumat (14/12/2018).
Dia menambahkan untuk pengadaan lahan masih berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR) terkait dengan permohonan rekomendasi kesesuaian rencana tata ruang wilayah (RTRW) pekerjaan dan pembangunan jalur KA bandara.
Pihaknya optimistis pengadaan lahan bisa tuntas pada Juni 2019. Adapun, pengoperasian kereta akan menggunakan dua unit Kereta Rel Diesel Indonesia (KRDI) buatan PT Inka (Persero).
Tahun depan, pihaknya masih akan melakukan perbaikan infrastruktur di Stasiun Kedundang. Nantinya, stasiun tersebut akan digunakan sebagai pusat operasi terkait dengan sistem pengaturan persinyalan kereta.
Zulfikri menjelaskan untuk proyek pada 2019 akan mencakup peningkatan infrastruktur stasiun dengan menggunakan desain yang baru untuk jalur kereta Meguwo--Wojo. Adapun, pada 2020 diharapkan persiapan jalur Meguwo--NYIA sudah bisa rampung dan beroperasi.
"Untuk jalur Meguwo--Wojo, penumpang yang turun di Stasiun Wojo akan diangkut menggunakan shuttle bus untuk menuju NYIA, dengan lama perjalanan 10 menit, karena jaraknya hanya 5 Km," ujarnya.