Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia segera memberlakukan persyaratan baru untuk pelatihan pilot Boeing 737 MAX. Syarat itu adalah adanya pelatihan dengan simulator pesawat Boeing 737 Max.
Kementerian Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana Banguningsih Pramesti menyatakan hal tersebut pada Reuters, Kamis (6/12/2018) malam, berkaitan adanya kecelakaan Lion Air yang menewaskan 189 orang pada 29 Oktober 2018.
Saat ini, Pramesti mengungkapkan persyaratan untuk pilot 737 versi lama yang akan beralih ke 737 versi baru seperti Boeing 737 Max, masih berbasis pelatihan komputer dan belum wajib menggunakan simulator.
"Sebelumnya, ada tiga jam pelatihan berbasis komputer," ujar Pramesti.
Sebab itulah, simulator nantinya akan diperlukan. Walaupun Pramesti mencatat, simulator Boeing 737 MAX ini, "hanya tersedia di beberapa negara."
Di sisi lain, pihak Lion Air Group diwakili Direktur Operasional Daniel Putut Kuncoro Adi mengungkapkan rencana memiliki simulator Boeing 737 Max kepada Reuters, Jumat (30/11/2018).
Maskapai Lion Air berharap akan memiliki sendiri simulator Boeing 737 MAX pada tahun depan.