Bisnis.com, JAKARTA — Inpex Masela Ltd. tidak merespons upaya SKK Migas yang ingin mempercepat pengembangan Lapangan Abadi, Blok Masela di Laut Arafuru, Maluku.
Pemerintah menargetkan pengoeprasian Blok Masela lebih cepat, yaitu pada 2025 dari target awal 2027. Hal itu menjadi salah satu prioritas yang akan dituntaskan SKK Migas di bawah kepemimpinan Dwi Soetjipto.
Senior Manager Inpex Masela Ltd. Mohammad Berli mengakui bahwa tak ingin menanggapi target kepala SKK Migas untuk mempercepat produksi Blok Masela dari yang semula ditargetkan 2027 menjadi 2025.
"Maaf belum ada tanggapan," kata Berli kepada Bisnis, Selasa (5/12).
Sebelumnya, setelah dilantik, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa akan mempercepat proyek Blok Masela termasuk waktu pengoperasian blok tersebut.
"Iya, kan bagian potensi penambahan produksi yang besar 2025—2027 akan menjadi prioritas karena sudah jelas dalam desain harus selesai. Kalau awal 2027 onstream, dan menurut informasi digeser lebih maju lebih cepat 1—2 tahun onstream-nya," katanya, Senin (3/12).
SKK Migas akan menyelesaikan rencana pengembangan (plan of development/PoD) tahap I Blok Masela ditargetkan rampung pada awal 2019. Pihaknya akan terlebih dahulu melihat perkembangan pada awal tahun mendatang untuk memastikan revisi PoD I berjalan lancar.
PoD Lapangan Abadi, Blok Masela yang digarap oleh Inpex ditargetkan rampung pada awal tahun depan.
Saat ini, proyek tersebut ada di tahap finalisasi usulan revisi PoD. Sebelumnya, Inpex Corporation berencana mengajukan perpanjangan kontrak perihal proyek Lapangan Abadi Masela.
Juru Bicara SKK Migas Wisnu Prabawa Taher mengatakan, terkait dengan target Dwi untuk mempercepat beroperasinya Masela, ada hal teknis yang sedang dibicarakan sehingga target tersebut tercapai.
"Saat ini sedang diskusi kan dengan tim teknis, nanti akan disampaikan setelah pembahasan selesai," tuturnya.
Melihat target-target awal Dwi, Wakil Ketua Kadin Bidang Energi Bobby Gafur Umar optimistis terpilihnya pria lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) jurusan Teknik Kimia ini, tidak perlu berlama-lama beradaptasi.
"Karena Dwi Soetjipto adalah seorang profesinal handal dan lama di korporasi yg terkait komoditi migas," katanya kepada Bisnis, Selasa (4/12/2018).