Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Kaki Jembatan Suramadu Terus Dikembangkan

Badan Pelaksana Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) mengalokasikan anggaran sebanyak Rp193 miliar untuk pengembangan kawasan kaki jembatan Surabaya-Madura (KKJ) Suramadu.
Suasana Jembatan Suramadu di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/10/2018)./ANTARA-Zabur Karuru
Suasana Jembatan Suramadu di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/10/2018)./ANTARA-Zabur Karuru

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pelaksana Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) mengalokasikan anggaran sebanyak Rp193 miliar untuk pengembangan kawasan kaki jembatan Surabaya-Madura (KKJ) Suramadu.

Sekretaris Bapel BPWS, Sidik Wiyoto mengatakan pengembangan kawasan kaki jembatan dilakukan di bawha naungan Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) guna mengejar ketertinggalan pembangunan di wilayah tesebut. Berdasarkan Peraturan Presiden No. 23 Tahun 2009, BPWS fokus mengembangkan wilayah di KKJ sisi Surabaya dan KKJ sisi Madura masing-masing seluas 600 hektare.

“Pembangunan rest area di KKJ Sisi Madura baru dimulai dua tahun yang lalu dan dapat dikatakan cukup terlambat. Oleh karena itu, BPWS sangat membutuhkan dukungan di sektor kelembagaannya, karena sudah hampir 4 tahun tidak ada pejabat definitif yang menjabat sebagai Kepala BPWS”, jelas Sidik dalam siaran pers, Senin (26/11/2018).

Pengembangan kawasan kaki jembatan pada tahun depan mencakup pengembangan kawasan wisata pesisir KKJ sisi Suramadu dan mengembangkan anjungan Madura dan gedung promosi. Selain itu, jalan pendekat menujuk overpass II juga akan dibangun.

Deputi Perencanaan BPWS, Agus Wahyudi menerangkan, tahun ini pengembangan dilakukan dalam empat proyek dengan progres pelaksanaan mencapai 84,10%. BPWS, lanjutnya membangun tempat peristirahatan Tenean Suramadu, sistem penyediaan air minum (SPAM), jalan pendekat overpass, dan peningkatan ruas jalan Modung – Kedundung. Empat program ini menelan anggaran Rp186,29 miliar.

Sementara itu, progres keuangan baru mencapai 58,49% atau Rp108,96 miliar. Agus menyebut, pihaknya akans egera menyelesaikan pembayaran pengadaan lahan dan jasa kontraktor. "Sehingga progresnya diperkirakan akan mencapai 93% di akhir bulan November atau awal bulan Desember,” pungkas Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper