Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Cikampek Macet Parah, Kemenhub Imbau Masyarakat Pakai Jalan Nontol

Kementerian Perhubungan mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan jalur lain di luar jalan tol Cikampek guna menghindari kemacetan parah yang kerap terjadi di lalu lintas tol Jakarta-Cikampek akibat pengerjaan tiga Proyek Strategis Nasional.
Tol Cikampek di kawasan Bekasi/Bisnis-Nurul Hidayat
Tol Cikampek di kawasan Bekasi/Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, BEKASI - Kementerian Perhubungan mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan jalur lain di luar jalan tol Cikampek guna menghindari kemacetan parah yang kerap terjadi di lalu lintas tol Jakarta-Cikampek akibat pengerjaan tiga Proyek Strategis Nasional (PSN). Ketiga PSN itu adalah pembangunan tol layang (elevated) Cikampek, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan light rail transit (LRT) Jabodebek.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan kendaraan pribadi dari arah Bandung, Karawang, Bekasi, yang akan ke Jakarta atau sebaliknya bisa menggunakan jalur lain seperti Jalan Kalimalang atau jalan nasional lain. 

"Ada jalan alternatif lain selain jalan tol [untuk menghindari] kemacetan] yaitu Jalan Kalimalang atau jalan nasional biasa. Jadi jangan semuanya harus menggunakan jalan tol," katanya, Rabu (14/11/2018).

Budi mengatakan imbauan akan terus dilakukan mengingat dalam 6 bulan ke depan pengerjaan ketiga proyek itu dinilai akan lebih masif lagi. Apalagi, tol layang Cikampek ditargetkan sudah bisa digunakan secara fungsional pada Mei 2019. 

Imbauan kepada para pengguna kendaraan pribadi, lanjut Budi, akan efektif dilakukan pada pintu tol Bekasi Barat, Bekasi Timur, Tambun dan lain sebagainya. Namun, apabila pola imbauan itu belum optimal dengan masih terjadinya hambatan di jalan tol tidak menutup kemungkinan pihaknya akan memaksa kendaraan pribadi untuk keluar tol dan dialihkan ke jalur lain terutama Jalan Kalimalang.  

"Opsi kedua adalah akan memaksa passenger car dengan waktu tertentu untuk keluar dari jalan tol. Jam berapa dan di pintu tol mana akan dikeluarkan, nanti akan ada kajian terlebih dahulu oleh BPTJ," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper