Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Startup Logistik Marak, Asperindo Dorong Anggotanya Berinovasi

Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia terus mendorong anggotanya melakukan inovasi dengan mengadopsi teknologi terbaru di tengah maraknya startup logistik.
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) terus mendorong anggotanya untuk melakukan inovasi dengan mengadopsi teknologi terbaru di tengah maraknya perusahaan rintisan atau dikenal dengan istilah startup logistik.

Ketua DPP bidang Organisasi Asperindo Trian Yuserma mengatakan inovasi tersebut mutlak dilakukan guna menjawab tantangan kebutuhan pelanggan saat ini. Munculnya perusahaan rintisan jasa kurir atau logistik di Indonesia pada awalnya adalah adanya kebutuhan pelanggan e-commerce akan layanan dalam kota yang cepat. 

"Sehari atau hari ini sampai [sameday delivery], bagi mereka [konsumen] masih terasa lambat," kata Trian, Selasa (13/11/2018). 

Menurutnya, munculnya inovasi layanan on demand service yang bisnis modelnya berbeda dengan perusahaan kurir dan logistik konvensional menjadikan masyarakat perkotaan terbantu dengan kehadiran layanan itu. Apalagi, di dalam layanan tersebut posisi barang maupun kurir bisa dilacak.

Dalam catatan Bisnis.com, setidaknya ada sejumlah startup logistik yang sudah hadir ditengah-tengah masyarakat Indonesia seperti Go-Send dan Go-Box (Indonesia), Deliveree dan aCommerce (Thailand), Ninja Van (Singapura), Grab Ekspress (Malaysia), serta Lalamove (Hong Kong).
  
Bahkan, perusahaan jasa kurir dan logistik PT Pos Indonesia (Persero) mulai merambah ke dalam bisnis model tersebut sehingga kesan 'kolot' perlahan-lahan mengikis setelah BUMN itu meluncurkan layanan FastPost. Namun, sayangnya layanan itu baru diluncurkan di Kota Semarang dan belum merambah ke kota lain dengan alasan uji pasar dan tengah dilakukan perbaikan. 

Di sisi lain, Trian tetap menyoroti bisnis model yang tengah berkembang itu dari sisi regulasi, izin dan pengenaan pajaknya mengingat saat ini setiap pengiriman barang melalui jasa kurir akan dikenakan pajak 1%. "Nah, bagaimana dengan pengiriman on demand service tersebut? Juga bagaimana pengawasannya?," kata Trian.

Saat ini, Asperindo memiliki sekitar 500 anggota di seluruh Indonesia. Sebanyak 200 perusahaan anggota berlokasi di Jakarta. Pada Maret 2019, Asperindo akan menggelar Rapat Kerja Nasional guna menyempurnakan AD/ART dan membuat program kerja terbaru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Hendra Wibawa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper