Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Boeing Akan Kirim Peringatan ke Operator Pesawat 737 Max

Boeing Co. akan mengirimkan peringatan keselamatan kepala operator pesawat tipe baru 737 Max sebagai respons atas kecelakaan pesawat yang menewaskan 189 orang di Indonesia.
Founder Lion Air Group Rusdi Kirana memberikan sambutan saat penandatanganan kerja sama Certificate of Purchase 50 Boeing 737 MAX 10 di Jakarta, Selasa (10/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Founder Lion Air Group Rusdi Kirana memberikan sambutan saat penandatanganan kerja sama Certificate of Purchase 50 Boeing 737 MAX 10 di Jakarta, Selasa (10/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Boeing Co. akan mengirimkan peringatan keselamatan kepala operator pesawat tipe baru 737 Max sebagai respons atas kecelakaan pesawat yang menewaskan 189 orang di Indonesia.

Buletin dari Boeing bakal mengingatkan bahwa pembacaan yang salah dari sistem monitor penerbangan dapat menyebabkan pesawat tiba-tiba menukik, demikian sumber yang namanya minta tidak disebut saat berbicara detail soal rencana perusahaan.

"Boeing akan mengingatkan pilot untuk mengikuti prosedur yang ada untuk mengatasi problem ini," jelasnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (7/11/2018).

Peringatan ini berdasar temuan awal dari kecelakaan yang menimpa Lion Air JT-610. Adapun dalam sejumlah kondisi yang mengharuskan pilot menerbangkan secara manual, Max akan otomatis menurunkan moncong ketika mendeteksi kemungkinan aerodynamic stall – istilah penerbangan terkait gaya aerodynamic yang bisa memengaruhi angkatan pesawat.

Salah satu fase penting pesawat yang disebut stall berkaitan erat dengan angle of attack (istilah penerbangan soal arah moncong, posisi badan hingga ekor pesawat), dengan perhitungan sudut tertentu sehingga angin menerpa sayap.

Lion Air 737 Max 8 jatuh di laut Jawa 29 Oktober di laut Jawa 13 menit setelah lepas landas. Pesawat diketahui menukik hingga kecepatan mencapai 600 miles per jam (965,6 Km/jam) sebelum hilang di laut.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan pilot sempat meminta kembali ke landasan meskipun permintaan tersebut tak pernah terealisasi. Komisi mengatakan kejadian ini berkaitan dengan kesalahan indikator kecepatan angin (airspeed).

Namun demikian, isu soal kecepatan angin hubungannya dengan problem angle of attack (sudut pesawat) belum sepenuhnya jelas. Juru bicara pusat Boeing di Chicago belum bisa dimintai komentar terkait hal ini.

Lion Air President Director Edward Sirait mengatakan belum menerima buletin baru dari Boeing. "Kami masih fokus dengan penanganan keluarga korban, termasuk memastikan mereka kembali ke rumah," jelasnya.

“Kami menyerahkan investasi terkait kecelakaan ke KNKT,” tambahnya.

Garuda Indonesia juga belum menerima buletin terbaru dari Boeing.

“Kami memperketat pengawasan dan inspeksi dan menunggu hasil final investigasi," kata Garuda Indonesia’s President Director I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra melalui pesan tertulis.

“Sejauh ini tidak ada gangguan terhadap operasional pesawat Max jet kami.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Miftahul Ulum
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper