Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KNKT Akan Laporkan Investigasi Awal Kecelakaan Lion Air JT 610 Bulan Depan

Komite Nasional Transportasi Nasional (KNKT) akan melaporkan hasil investigasi awal dari kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 registrasi PK-LQP dalam waktu satu bulan.
Petugas Basarnas mengevakuasi puing-puing pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 ke Kapal KN Sar Sadewa, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Sabtu (3/11)./Antara
Petugas Basarnas mengevakuasi puing-puing pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 ke Kapal KN Sar Sadewa, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Sabtu (3/11)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Komite Nasional Transportasi Nasional (KNKT) akan melaporkan hasil investigasi awal dari kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 registrasi PK-LQP dalam waktu satu bulan.

Ketua KNKT Soerjanto mengatakan kotak hitam (black box) berjenis flight data recorder (FDR) yang sudah ditemukan sedang dalam tahap analisis. Data di dalam FDR juga sudah diunduh dengan baik.

"Dalam jangka waktu satu bulan, kami akan sampaikan preliminary report yang sudah ditemukan selama investigasi," kata Soerjanto, Senin (5/11/2018).

Dia menambahkan FDR berisi kecepatan, ketinggian, putaran mesin, temperatur, hingga posisi flight control di dalam kokpit. Adapun, data hasil FDR mirip dengan yang ditunjukkan oleh radar.

KNKT bekerja sama dengan tim spesialis black box dari Amerika Serikat (FAA), Boeing, Australia (ATSB), dan Singapura. Tim ahli juga membawa cangkang black box yang utuh (golden case) untuk mengunduh data di dalam chip memori.

Black box, lanjutnya, berisi 69 jam penerbangan dari 19 kali penerbangan, dan 1790 parameter. Data lain juga dikumpulkan dari AirNav Indonesia berisi komunikasi pilot dengan petugas controller.

KNKT juga didapatkan dari Komando Pertahanan Udara Nasional (Koharnudnas) untuk primary radar untuk mencocokan trajectory dengan ketinggian pesawat. Selain itu, data wawancara juga didapatkan dari teknisi Lion Air.

"Sekarang masih dalam proses verifikasi, setelah itu baru digunakan untuk analisa-analisa. Masih terus berlangsung pencarian termasuk blac box CVR [cockpit voice recorder]," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rahayuningsih
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper