Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia dan Aljazair sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang infrastruktur dengan menambah ruang lingkup kerja sama yang sudah ada.
Kerja sama yang makin erat diharapkan bisa meningkatkan ekspor jasa nasional, terutama di bidang konstruksi.
Menteri Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono telah mengadakan pertemuan dengan Menteri Perumahan, Permukiman dan Perkotaan, dan Kota Aljazair Abdelwahid Temmar di Aljir, Ibu Kota Aljazair, Senin (24/9/2018).
Mereka menandatangani nota kesepahaman dengan menambah kerja sama teknik dalam pengembangan rumah tahan gempa.
Basuki yakin ke depan peluang kerja sama dengan negara sahabat akan semakin terbuka.
Dia juga terus mendorong para kontraktor nasional untuk meningkatkan kualitas sehingga bisa bersaing di pasar konstruksi luar negeri.
Baca Juga
Di Aljazair, ekspansi kontraktor Indonesia telah dimulai oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Salah satu sudut kota di alun-alun Aljir, Aljazair./Zufrizal
Perusahaan ini telah menggarap empat proyek perumahan senilai Rp2,10 triliun di Aljazair, salah satunya di Baraki dan El Harrach.
Di Aljazair, WIKA melibatkan 480 pekerja untuk membangun perumahan. Proyek pertama BUMN itu dimulai pada September 2017 dengan membangun 1.700 pemondokan yang terbagi menjadi 70 blok. Setiap blok berlantai lima terdiri atas 25 unit hunian
Sementara itu, proyek kedua berlokasi di Ain Defla dan Khemis Miliana di Provinsi Ain Defla. Proyek senilai Rp851 miliar ini berkapasitas 2.250 pemondokan. Dua proyek lain berkapasitas 400 unit dan 1.000 unit.
“Kebanggaan bagi Kementerian PUPR melihat kiprah Wijaya Karya di Aljazair. Untuk teknis pekerjaan, kualitas pekerjaan tidak perlu diragukan. You are in the right hand, you can sleep well,” ujar Menteri Basuki melalui siaran pers Kementerian PUPR, Selasa (25/9/2019).