Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lewat RDPT Pengembang Gapuraprima Bidik Rp200 Miliar

PT Perdana Gapuraprima Tbk, mencoba memanfaatkan pembiayaan melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). Emiten berkode saham GPRA ini memiliki target mengumpulkan pendanaan hingga Rp200 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Perdana Gapuraprima Tbk, mencoba memanfaatkan pembiayaan melalui Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). Emiten berkode saham GPRA ini memiliki target mengumpulkan pendanaan hingga Rp200 miliar.

Managing Director GPRA, Arvin Iskandar mengatakan alternatif pendanaan itu ditempuh untuk proyek BTC seluas 4 ha di Bekasi bagi pembangunan 2 menara yang direncanakan mulai konstruksinya pada awal tahun depan. Proyek di Bekasi itu diluncurkan dengan menyasar segmen menengah di kisaran Rp300 juta untuk tipe studio.

“Rinciannya, dari pendanaan yang diperoleh nantinya senilai Rp120 miliar untuk dua menara, sisanya Rp80 miliar untuk membayar kembali ekspansi lahan yang dilakukan,” katanya akhir pekan ini.

Arvin mengatakan sedang mengajukan perizinan kepada OJK yang diperkirakan bisa dimulai pada Oktober ataupun November tahun ini. Menurutnya ada alternatif pendanaan yang perlu dieksplore diluar perbankan dan modal internal. Selama ini perusahaan mengandalkan 70% pembiayaan dari bank dan sisanya modal kas internal.

Perusahaan pun mencoba memanfaatkan pendanaan bagi proyek BTC sebagai proyek underlying karena ideal, dengan fasilita ritel dan rumah sakit yang telah terbangun. Dengan demikian sekuritisasi aset tidak hanya tanah tapi dalam bentuk bangunan yang telah beroperasional.

Dia menilai RDPT lebih menarik fixed income sehingga yield yang diberikan bisa lebih bagus ketimbang para deposit bagi investor, yakni sekitar 11%--12% dengan jumlah minimum pendanaan yang dimiki per  investor yakni Rp5 miliar. Membandingkan dengan DIRE yang menurut GPRA belum terlalu likuid belum lagi karena faktor pajak dengan transfer kepemilikan.

Dastin M. Mudjiana Presiden Direktur Ayers Asia Asset Management mengatakan saat ini perbankan tengah mengetakan likuiditas dengan adanya pelemahan rupiah.  Menurutnya baik perusahan terbuka dan non terbuka bisa memanfaatkan RDPT, namun memang nama pengembang yang IPO akan lebih mudah ditawarkan dalam mengumpulkan pendanaan.

“Memang masih perlu edukasi, karena investor juga belum banyak yang mau meletakkan dananya di luar tabungan ataupun deposito.  Namun perlu diingat, deposito itu rate-nya nggak selamanya hanya jangka pendek. Nanti akalu turun suku bunganya,investasi yang lain sudah naik,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper