Bisnis.com, JAKARTA - Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melanjutkan kerja sama dengan The Japan International Cooperation Agency (JICA) di bidang pengembangan panas bumi.
Kerja sama antara pihak Badan geologi dan JICA, menurut Kepala Badan Geologi, Kementerian ESDM Rudy Suhendar, sudah berlangsung lama dan hingga kini masih terus terjalin dengan baik.
"Badan Geologi terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan data dan informasi panas bumi, dimulai dari peningkatan kualitas akuisisi data di lapangan, analisis dan pengolahan data di laboratorium dan studio hingga intepretasi data sampai pengelolaannya. Untuk menunjang peningkatan pelayanan ini salah satunya adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan fasilitas penunjang yang ada di Badan Geologi," ujar Rudy dalam sambutannya di acara JICA-PSDMBP Joint Seminar for Project to Develop Medium and Long Term Geothermal Development Policy in Indonesia dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Rabu (19/9/2018).
Kerja sama dengan pihak lain yang mempunyai pengalaman dan penguasaan teknologi dalam pengembangan panas bumi seperti dengan Jepang (JICA) menjadi salah satu strategi Badan Geologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan data dan informasi panas bumi.
Pada 2010, kerjasama mulai ditekankan untuk "Capacity Building For Enhancement Of Geothermal Development" dan dilanjutkan dengan tema kerja sama dalam hal perumusan kebijakan pengembangan panas bumi dengan judul "The Project For Develop Medium And Long Term Geothermal Development Policy In Indonesia" hingga 2018.
"Melalui Joint Coordination Meeting (JCM), pihak Jepang berkomitmen memperpanjang kerja sama ini satu tahun ke depan, sampai akhir 2019 untuk menyelesaikan program kerjasama yang belum tuntas di tahun 2018," kata Rudy.
Manfaat yang signifikan dari hasil kerjasama JICA dengan Badan Geologi terkait tugas pokok dan fungsi Badan Geologi sangat nyata terlihat, terutama dalam peningkatan kapasitas SDM dalam hal keahlian dan penguasaan teknologi survei geologi, geofisika dan geokimia panas bumi serta analisis dan intepretasi data serta pemodelan sistem panas bumi.
"Peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga dilakukan untuk kegiatan pengeboran dan pengujian sumur eksplorasi. Implementasi peningkatan kapasitas sumber daya manusia berupa training/workshop oleh pihak Jepang telah dilakukan di Indonesia maupun di Jepang," jelas Rudy.
Selama periode kerja sama juga telah dilakukan On Job Training (OJT) di beberapa daerah panas bumi untuk kegiatan survei geologi, geokimia dan geofisika serta pengeboran dan pengujian sumur panas bumi.
Selain itu, dalam rangka kerjasama ini Jepang berkomitmen membantu Badan Geologi meningkatkan sarana pendukung eksplorasi melalui donasi peralatan survei permukaan hingga peralatan untuk sumur ekplorasi panas bumi.
Beberapa peralatan hibah yang sudah diterima Badan Geologi antara lain, Magnetotulerik, Water Isotope Analyzer, Rock Thermoluminescence dan PTS Looging Tools.