Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO J&T Express : Sudah Saatnya Indonesia Pakai Mesin Sortir Otomatis

Tingginya pertumbuhan perdagangan elektronik (e-commerce) di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini membuat perusahaan pengiriman ekspres, J&T Express, membangun pusat sortir otomatis berkapasitas tinggi.
Karyawan pengiriman barang J&T memindahkan barang kiriman di Makassar, Sulawesi Selatan pekan lalu. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengatakan belum terkena imbas perang dagang yang digencarkan Presiden Donald Trump terhadap China./Bisnis-Paulus  Tandi Bone
Karyawan pengiriman barang J&T memindahkan barang kiriman di Makassar, Sulawesi Selatan pekan lalu. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengatakan belum terkena imbas perang dagang yang digencarkan Presiden Donald Trump terhadap China./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Tingginya pertumbuhan perdagangan elektronik (e-commerce) di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini membuat perusahaan pengiriman ekspres, J&T Express, membangun pusat sortir otomatis berkapasitas tinggi.

Mesin sortir otomatis yang diklaim dapat menangani 30.000 paket per jam itu rencananya akan mulai beroperasi di Jakarta pada bulan September mendatang.

"Per September tahun ini akan mulai berjalan (mesin sortir otomatis)," kata CEO J&T Express Robin Lo dalam perayaan 3 tahun berdirinya J&T Express, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Robin mengatakan penggunaan teknologi canggih tersebut untuk menjawab kebutuhan perusahaan di masa mendatang mengingat tren perdagangan elektronik di Tanah Air semakin pesat setiap tahunnya. Apalagi, ketika memasuki momen Ramadan dan Lebaran yang rata-rata intensitas pengiriman barang semakin melonjak.

Tahun ini, perusahaan yang berdiri pada 2015 itu mencatatkan rata-rata transaksi 1 juta paket per hari pada momen Ramadan. Sementara untuk tahun depan, pihaknya menargetkan 2 hingga 2,5 juta transaksi per hari.

Adapun berdasarkan catatan Bisnis, pertumbuhan dagang-el di Indonesia diperkirakan akan melesat hingga 130% pada 2020. Nilai transaksi dagang-el di Tanah Air pada 2017 menembus US$130 miliar atau naik 5,7 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$22,6 miliar.

"Kami pakai ini karena di luar negeri bukan sebuah teknologi baru. Mungkin sudah dipakai lama. Hanya, di Indonesia e-commerce mulai berkembang beberapa tahun belakangan ini. Pengiriman paket mulai banyak. Jadi memang sudah saatnya Indonesia pakai mesin sortir otomatis," katanya.

Mesin sortir otomatis dinilai memiliki kecepatan yang lebih tinggi tanpa mengurangi tingkat kesalahan yang biasa terjadi dalam sistem manual atau human error.

Secara fungsi, kata Robin, mesin sortir bekerja untuk memisahkan paket yang datang ke pusat sortir dengan menggunakan conveyor belt untuk kemudian secara otomatis barang tersebut akan masuk berdasarkan area tujuan.

"Jadi tidak perlu banyak tenaga manusia [untuk memilah paket]. Mesin ini berfungsi cepat dan dapat mengurangi tingkat kesalahan yang disebabkan oleh manusia yang bisa saja kelelahan dalam menanganinya," ujar dia.

Setelah Jakarta, rencananya pemakaian mesin sortir otomatis juga akan diterapkan di kota lainnya yaitu Bandung, Surabaya dan Semarang. Bahkan, tidak menutup kemungkinan penggunaan serupa akan dipakai di kota-kota lain, misalnya, di kawasan timur Indonesia.

Adapun untuk keempat kota tersebut, Robin mengaku perusahaannya menginvestasikan dana senilai Rp800 miliar.

"Kita akan melihat perkembangannya. Tapi seharusnya nanti ke depannya kota-kota besar di Indonesia ketika, misalnya, jumlah pengiriman paketnya memadai, kita pakai mesin tersebut," ungkapnya.

Di sisi lain, pengembangan infrastruktur logistik seperti mesin sortir otomatis ini sebenarnya bukan hanya dikembangkan oleh J&T Express saja.

Berdasarkan catatan Bisnis, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) bahkan tengah menyiapkan fasilitas mega hub senilai Rp500 miliar di Cengkareng, Banten, dengan robot sortir yang dapat memilah paket 48.000 per jam secara otomatis.

Selain itu, ada juga PT Pos Indonesia (Persero) perusahaan pelat merah yang memiliki robot sortir pertama di Indonesia hasil kerja sama dengan perusahaan robotik asal Singapura GreyOrange. Sejak 4 tahun lalu, robot sortir GreyOrange sudah diinstalasi di 50 lokasi secara global.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper