Bisnis.com, JAKARTA -- AS menegaskan bahwa investasi senilai ratusan juta dolar AS untuk kawasan Indo-Pasifik, termasuk ke Indonesia, bukan dilakukan dengan skema Government-to-Government (G2G) melainkan dalam bentuk proyek dan aktivitas bisnis lainnya.
Hal itu disampaikan oleh Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph Donovan Jr. dalam press briefing, di Jakarta, Jumat (10/8/2018).
Dia menyatakan bahwa niat AS adalah mencari jalan untuk mendorong dan mendukung investasi dan bisnis perusahaan asal Negeri Paman Sam ke kawasan Indo-Pasifik.
"Yang menjadi perhatian kami hanyalah upaya mengembangkan tata ruang yang menghormati hubungan internasional yang mana tidak ada satu pihak pun mendikte pihak yang lain," ujar Donovan Jr.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Mike Pompeo menyatakan AS akan meluncurkan program investasi untuk kawasan Indo-Pasifik yang menyasar sektor digital, infrastruktur, dan energi. Hal itu diumumkannya sebelum berkunjung ke Indonesia pada 30 Juli 2018.
"Menurut saya, tiga area itu sangat menarik. Perlu diingat bahwa model kami adalah untuk mendukung perusahaan AS untuk melakukan bisnis," lanjut Donovan Jr.
Dia menambahkan Lembaga Pembiayaan Pembangunan Pemerintah AS (Overseas Private Investment Corporation/OPIC) yang sejak 1974 telah mengalirkan dana investasi mencapai US$2,35 miliar dalam bentuk ratusan proyek ke Indonesia pun tengah menelusuri peluang menambah proyek baru di Indonesia.
Berdasarkan catatan Bisnis, AS bakal menggelontorkan investasi senilai US$113 juta sebagai bentuk dukungan terhadap masa depan kawasan Indo-Pasifik, yang terbentang dari pantai barat AS hingga pantai barat India.
"Dana ini hanyalah uang muka untuk era baru dalam komitmen ekonomi AS, agar kawasan Indo-Pasifik tetap damai dan sejahtera," sebut Pompeo di acara Indo-Pasific Business Forum yang diselenggarakan oleh U.S. Chamber of Commerce di Washington pada akhir bulan lalu.
Mengenai tudingan China bahwa rencana investasi AS tersebut merupakan upaya menyaingi inisiasi proyek Belt and Road milik Presiden China Xi Jinping untuk kawasan di sepanjang jalur sutra, Pompeo menegaskan bahwa investasi dari AS tidak berniat mendominasi kawasan Asia-Pasifik.
"Inilah tema besar keterlibatan kami, ke mana pun AS pergi, kami menginginkan kemitraan bukan dominasi," tuturnya.