Bisnis.com, JAKARTA – Setelah sempat ditargetkan beroperasi pada bulan ini, penyelesaian tol Depok—Antasari seksi I Antasari—Brigif sepanjang 5,8 kilometer (km) hingga saat ini masih belum rampung.
Kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) Herry Trisaputra Zuna mengatakan dalam laporan terakhir, penyelesaian proyek tersebut tinggal menyisakan pekerjaan fisik akhir dan mempercantik jalan.
Pengerjaan fisik proyek tersebut dijanjikan dapat rampung oleh badan usaha PT Citra Waspphutowa pada akhir Juli 2018. Adapun rencana target operasi yang ada dalam catatan BPJT, proyek tersebut seharusnya dapat memulai operasinya pada bulan ini.
‘’Fisiknya kan kemarin janjinya pada akhir Juli 2018. Terus di luar itu ada beberapa pekerjaan mempercantik. Cuma tinggal itu," ujarnya ketika ditemui di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Selasa (7/8/2018).
Saat ini, progres penyelesaian fisik proyek tersebut telah di atas 90% dan masih berkutat pada perbaikan tunnel di bagian pengerjaan simpang susun proyek. Tol tersebut bakal menjalani Uji Laik Operasi (ULO) dan Fungsi apabila seluruh penyelesaian fisik dipandang telah siap untuk dilakukan penilaian.
“Kami lihat prosesnya, tergantung pekerjaan fisiknya. Kalau sudah beres, ULO bisa langsung dilakukan bulan ini,” tutur Herry.
Sebelumnya, dia menyebutkan sebanyak empat ruas tol tengah bersiap untuk mengikuti Pra-ULO.
Keempat ruas tol tersebut yakni Depok--Antasari seksi I (Antasari--Brigif/Cinere) sepanjang 5,8 km, Palembang--Indralaya seksi II dan III (Pamulatan--Simpang Indralaya) sepanjang 14,93 km, Ciawi--Sukabumi seksi 1 (Ciawi--Cigombong) 15,35 km.
Berdasarkan data pemantauan BPJT, proses konstruksi keempat ruas tol tersebut telah melampaui 85%. Perinciannya, ruas tol Depok--Antasari (Desari) seksi I mencapai 99,32%, Palembang--Indralaya seksi II dan III mencapai 87,66%, Ciawi--Sukabumi seksi 1 mencapai 88,51% dan Sragen--Ngawi mencapai 92,65%.
Keempatnya merupakan tol yang ditargetkan dapat beroperasi pada tahun ini.