Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat menargetkan kemantapan jalan 100% pada ruas yang menghubungkan Sumbawa Besar dengan Dompu di Nusa Tenggara Barat (NTB). Jalur ini menjadi akses penting untuk pemasaran produksi pertanian Sumbawa.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya melakukan pemeliharaan jalan dan jembatan secara rutin di Sumbawa. Secara khusus, untuk ruas Sumbawa Besar - Dompu sepanjang 190 km, Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran sebesar Rp43 miliar. Saat ini, kemantapan jalan di ruas tersebut mencapai 96,4% dan diharapkan bisa mencapai 100% pada akhir 2018.
Basuki menuturkan kondisi jalan yang mantap sangat penting bagi kelancaran transportasi di Sumbawa, pulau penghasil komoditas pertanian seperi beras, jagung, dan kedelai. Jalan nasional di Sumbawa juga menjadi jalur logistik utama peti kemas dari Surabaya menuju NTB.
"Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional yang bertujuan mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil pembangunan," jelas Basuki dalam siaran pers, Selasa (31/7/2018).
Menurut Basuki, kegiatan Preservasi Jalan di Sumbawa disempurnakan dengan cara pelapisan aspal overlay sepanjang 6,9 km di lokasi yang berbeda. Di antaranya 3,9 km di Desa Sepayung pada KM 66 - KM 69,9 dan 3 km di Desa Santong mulai dari KM 76,9 - KM 79,9.
Kementerian PUPR juga memperbaiki Jembatan Padak Talas dengan tipe jembatan plat berongga (voided slab bridge) yang berada di Desa Santong. Jembatan sepanjang 13,8 meter ini memiliki lebar 7 meter dengan dua lajur. Pembangunan jembatan didanai anggaran negata sebesar Rp6,6 miliar.
Untuk diketahui, jalan yang nasional di ruas Sumbawa Besar – Dompu menghubungkan sentra produksi pertanian di Kabupaten Sumbawa Besar, Dompu dan Bima dengan Pelabuhan Badas, Sumbawa Besar. Pada Januari 2018 lalu, melalui pelabuhan ini dilakukan ekspor Jagung sebanyak 14.000 ton.