Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AFI: Potensi Waralaba Masih Dapat Dimaksimalkan

Meski sudah tumbuh cukup baik, Industri waralaba diharapkan dapat lebih ekspansif, karena masih banyaknya potensi yang belum dapat dimanfaatkan.
pameran waralaba/bisnis
pameran waralaba/bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Meski sudah tumbuh cukup baik, industri waralaba diharapkan dapat lebih ekspansif karena masih banyaknya potensi yang belum dapat dimanfaatkan.

Adapun, nilai keseluruhan transaksi industri waralaba tahun ini ditargetkan dapat mencapai Rp7,5 triliun, atau tumbuh 7,41% dari pencapaian 2017 sekitar Rp7 triliun. Padahal, tahun sebelumnya industri waralaba dapat mencatat pertumbuhan 10% hingga 15%.

Ketua Emeritus Asosiasi Franchise Indonesia, Anang Sukandar mengatakan dirinya masih belum puas dengan pencapaian dari industri waralaba saat ini.

"Terus terang saya masih belum cukup puas, karena sebetulnya kita mempunyai potensi-potensi yang cukup besar," katanya dalam acara International Franchise Expo (IFRA) 2018 di Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Anang menilai waralaba seharusnya tidak sekadar menargetkan konsummen akhir, seperti restoran, fesyen, atau barang jadi lannya. Namun, kegiatan usaha seperti pembudidayaan tanaman, peternakan, dan pertanian juga merupakan industri yang dapat diwaralabakan.

"Seperti sarang burung walet, tanaman untuk pertanian, itu harusnya bisa dikembangkan [dari industri hulunya], dan Indonesia punya peluang itu kok," tegas Anang.

Hanya saja, katanya, pemerintah harus benar-benar serius dalam program pendampingan dan penjaminan pasar. "Pemerintah harus lebih membantu, [tidak hanya sekedar memberikan bantuan pengurangan tarif pajak]," tuturnya.

Selain itu, Anang menambahkan rasio wirausaha Indonesia saat ini baru tercapai sekitar 0,24% dari populasi penduduk, masih lebih rendah dari Amerika (11%), Singapura (7%), dan China (2%).

Di sisi lain, Ketua Organisasi Perusahaan Franchise (Franchisor), Andrew Nugroho mengatakan banyak konsep waralaba yang diprediksikan dapat melakukan penetrasi di pasar domestik.

Hanya saja, keberhasilan industri waralaba tersebut sangat bergantung pada kemampuan manajemen pengelolanya. "Banyak produk-produk bagus, tetapi sewaktu dia packing dan branding, itu belum siap untuk diwaralabakan," katanya.

Oleh karena itu, katanya, Franchisor bersama Kementerian Perdagangan selalu bekerjasama dalam membuat program pelatihan dan pendampingan bagi usaha-usaha yang diperkirakan dapat berkembang lebih cepat dengan sistem wara laba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper