Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPDP-KS: Kerek Harga TBS Dengan Tingkatkan Permintaan

Rencana pembangunan pabrik kelapa sawit oleh kelompok petani swadaya untuk meningkatkan nilai jual tandan buah segar belum tentu dapat menaikkan harga pembelian Tandan Buah Segar.
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman

Bisnis.com, JAKARTA -- Rencana pembangunan pabrik kelapa sawit oleh kelompok petani swadaya untuk meningkatkan nilai jual tandan buah segar belum tentu dapat menaikkan harga pembelian Tandan Buah Segar.

Sebagai catatan, harga pembelian Tandan Buah Segar (TBS) oleh pabrik kepada petani sudah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1 Tahun 2018 tentang Pedoman Penetapan Harga Pembelian Tandan Buah Segar Kelapa Sawit Produksi Pekebun.

Pasal 4 dan Pasal 7 Permentan 1/2018 masing-masing mencantumkan penetapan harga pembelian TBS oleh pabrik dan perumusan harganya. Selain itu, masing-masing Pemerintah Daerah (Pemda) juga menerbitkan aturan tentang pembelian TBS.

Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) Dono Boestami mengatakan pembangunan pabrik kelapa sawit hanya akan menaikan nilai tambah dari TBS menjadi minyak sawit, tapi tidak serta merta meningkatkan harga beli TBS petani.

"Harga komoditas ditentukan oleh supply dan demand. Kalau supply tinggi, seperti kondisi saat ini, maka yang harus ditingkatkan adalah demand atau permintaan akan minyak sawit," ujarnya kepada Bisnis, Jumat (13/7/2018).

Menurut Dono, formula paling tepat untuk menaikkan harga TBS atau CPO adalah meningkatkan permintaan terhadap produk-produk sawit mulai dari CPO hingga turunannya.

"Jadi, kalau mau bangun pabrik tapi tidak ada pasar yang bisa membeli minyak sawitnya apakah harga TBS bisa naik?" tuturnya.

Subsektor biodiesel dinilai sebagai subsektor yang paling siap karena bisa menyerap CPO dalam jumlah besar. Dengan begitu, permintaan terhadap TBS dan CPO juga akan terkerek, begitu juga harga pembeliannya.

Sebelumnya, United Nations Development Programme (UNDP) menawarkan pendanaan sebesar US$1 milliar kepada Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) untuk membangun dua pabrik kelapa sawit, peremajaan dan infrastruktur. Dalam tiga hari ke depan, Apkasi diharapkan dapat menyusun skema pengelolaan dana tersebut untuk diajukan kembali.

Menurut Dono, uang US$1 milliar atau setara dengan Rp14,4 triliun bisa digunakan membangun 50 Pabrik Kelapa Sawit (PKS). 

"Jadi, dana tersebut sebaiknya sebagian dapat digunakan untuk peremajaan dan perbaikan sarana prasarana. Harus diperhatikan juga prasyarat dari dana tersebut agar tidak menjadi beban di kemudian hari," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper