Bisnis.com, TANGERANG - PT Angkasa Pura II (Persero) terus mematangkan persiapan menjelang perhelatan Asian Games 2018 mengingat Bandara Soekarno-Hatta menjadi bandar udara yang akan menjadi tempat landing semua maskapai negara-negara yang membawa para atlet dan ofisial.
"Beberapa hari ini kita mulai on fire kegiatan aktivitas di lapangan. Terkait keamanan, misalnya, dalam waktu dekat akan ada Mou untuk menambah personel di Bandara Soekarno-Hatta," kata Senior Vice President of Corporate Secretary PT Angkasa Pura II (Persero) Agus Haryadi, Kamis (13/7/2018).
Selain itu, kesiapan infrastuktur dan fasilitas seperti posko utama yang akan digunakan Inasgoc juga turut dipersiapkan. Dia mengatakan segala bentuk persiapan ini harus diperhitungkan guna memberi rasa aman dan nyaman untuk para kontingen.
"Ini penting karena untuk memberikan kesan pertama. Saya kira ini wajar karena saat kita ke luar negeri juga kesan pertama yang dilihat adalah bandara," ujarnya.
Menurut dia, kondisi saat ini di Bandara Soekarno-Hatta cukup padat bahkan sudah mendekati kapasitas maksimum. Termasuk apron yang harus diantisipasi sesaat menjelang kedatangan maskapai para kontingen.
Menurutnya, hampir ke-45 negara yang ikut serta dalam ajang tersebut akan datang dengan pesawat reguler. Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh, kontingen China mengajukan diri untuk menggunakan pesawat carter.
"Untuk slot pesawat, dari informasi yang sudah masuk kepada kami, baru satu yang mengajukan penambahan carter yaitu China. Jadi, selain China, umumnya akan datang dengan penerbangan reguler," ungkapnya.
Agus mengatakan apabila kontingen China benar-benar menggunakan pesawat carter, pihaknya sudah melakukan persiapan salah satunya terkait fasilitas penyimpanan pesawat. Kendati demikian, dia masih menunggu informasi lebih lanjut terkait kepastian apakah pesawat carter tersebut hanya sebatas mengantar atau tidak.
"Kalau satu pesawat tidak masalah, masih bisa. [kalaupun ada pesawat carter lain] saya sudah punya second alternatif, kalau umpamanya nanti sudah ada kejelasan apakah carter flight itu akan menginap di sini atau kemudian hanya mengantar, ini kan skenearionya beda, jika menginap lama maka bisa menggunakan beberapa bandara lain, misalnya, di Kertajati, yang cukup luas," paparnya.
Di samping itu, perhatian lain yang disorotinya adalah terkait handling bagasi. Barang-barang para kontingen nantinya akan dipisahkan secara khusus dengan penumpang reguler. Termasuk juga menyediakan konter imigrasi khusus delegasi Asian Games.
"Isu yang kritikal ini adalah soal handling bagasi. Kita harapkan maskapai dalam hal ini ground halling sudah bisa memisahkan barang atlet dan penumpang reguler. Kita ingin memisahkan secara khusus dengan penumpang umum," katanya.
Kendati ada perlakuan khusus, pihaknya menekankan akan tetap melayani penumpang lain seperti biasanya agar tidak mengganggu aktivitas bandara.
"Namun yang penting kita sampaikan, kegiatan ini yang kita tahu adalah kegiatan yang bonafit bagi Indonesia dan jarang kita peroleh kesempatannya. Namun, jangan sampai mengganggu kepentingan umum di airport. Itu arahan dari Komite Olahraga Asia (AOC)," jelasnya.