Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ICP Juni Turun ke US$70 per Barel

Rata-rata harga minyak mentah Indonesia pada Juni 2018 tercatat turun dibandingkan bulan sebelumnya.
Sebuah soket pompa yang pernah digunakan untuk membantu mengangkat minyak mentah dari sumur Eagle Ford Shale, Dewitt County, Texas, Amerika Serikat./Reuters
Sebuah soket pompa yang pernah digunakan untuk membantu mengangkat minyak mentah dari sumur Eagle Ford Shale, Dewitt County, Texas, Amerika Serikat./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Rata-rata harga minyak mentah Indonesia pada Juni 2018 tercatat turun dibandingkan bulan sebelumnya.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), hasil perhitungan formula Indonesian Crude Price (ICP), rata-rata harga pada Juni 2018 mencapai US$70,36 per barel, turun sebesar US$2,10 per barel dari posisi bulan sebelumnya senilai US$72,46 per barel.

Tim Harga Minyak melaporkan, performa ini sejalan dengan perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional yang juga mengalami penurunan. Penurunan ini lebih disebabkan beberapa faktor, salah satunya terkait permintaan minyak mentah global 2018. 

OPEC memperkirakan adanya penurunan permintaan di negara-negara Non-OECD, Timur Tengah dan Amerika Latin. Hal ini sebagai dampak dari penurunan permintaan minyak mentah OPEC, gejolak politik dan penurunan subsidi di Timur Tengah dan melemahnya perekonomian di Amerika Latin. 

Selain itu, IEA juga memperkirakan penurunan permintaan pada semester kedua 2018. Hal ini disebabkan adanya potensi peningkatan produksi dari negara-negara OPEC. Ada juga faktor perang kebijakan proteksi perdagangan dan penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat.

“Yang berpotensi menciptakan perlambatan ekonomi yang akan berdampak pada konsumsi minyak,” tulis pihak Kementerian ESDM, seperti dikutip pada Rabu (4/7/2018).

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi faktor turunnya permintaan minyak dari Jepang dan Korea. Selain itu ada penurunan aktivitas kilang pengolahan di China dan India seiring program pemeliharaan sejumlah kilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper