Bisnis.com, JAKARTA — Alokasi pendanaan infrastruktur jalan dan sumber daya air 2018 yang bersumber dari surat berharga syariah negara atau sukuk negara mencapai Rp13,73 triliun.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa kemampuan pemerintah membiayai pembangunan infrastruktur melalui APBN sangat terbatas sehingga diperlukan berbagai inovasi pembiayaan salah satunya dari sukuk negara.
“Adanya inovasi pembiayaan infrastruktur menjadi salah satu faktor pendukung tercapainya target pembangunan infrastruktur,” kata Basuki melalui siaran pers, Sabtu (30/6/2018).
Berdasarkan revisi daftar isian pelaksanaan anggaran Maret 2018, porsi surat berharga syariah negara (SBSN) di Kementerian PUPR adalah Rp13,73 triliun. Dana itu dipakai untuk membiayai 267 proyek infrastruktur jalan dan sumber daya air (SDA).
Dana itu dialokasikan kepada Direktorat Jenderal Bina Marga sebesar Rp8,35 triliun untuk membiayai 113 proyek infrastruktur jalan dan jembatan dan untuk Ditjen SDA sebesar Rp5,38 triliun untuk mendanai 154 proyek.
Dari 113 proyek di Ditjen Bina Marga, terbagi atas 16 proyek pembangunan jembatan senilai Rp1,39 triliun, 14 proyek jalan Rp1,10 triliun, serta 83 proyek preservasi jalan dan jembatan senilai Rp5,85 triliun.
Baca Juga
Alokasi pembiayaan SBSN 2018 digunakan untuk proyek infrastruktur yang memberi dampak besar terhadap peningkatan ekonomi melalui peningkatan konektivitas antarwilayah terutama yang digunakan sebagai jalur logistik, pariwisata, dan jalan akses ke pelabuhan dan bandara.
Beberapa proyek jalan dan jembatan yang dibiayai SBSN adalah pembangunan jalan akses Bandara Kertajati, jalan layang Gombong, jalan tol Solo—Kertosono yang menjadi porsi pemerintah, jembatan Musi IV, jalan nasional Sofi—Wayabula, jalan nasional Tapan—batas Bengkulu, jalan perbatasan di NTT, jalan trans dan perbatasan Papua, dan jalan perbatasan Kalimantan Barat.
Sementara itu, untuk infrastruktur SDA, total alokasi SBSN sebesar Rp5,38 triliun digunakan untuk 48 proyek sungai dan pantai sebesar Rp2,50 triliun, 41 proyek bendungan dan embung sebesar Rp391,60 miliar, 50 proyek air baku Rp2,01 triliun, dan 15 proyek irigasi Rp463,60 miliar.
Beberapa contoh proyek SDA yang dibiayai SBSN adalah pembangunan pengaman pantai Pulau Nongso sebagai pulau terluar Indonesia di Provinsi Kepulauan Riau, prasarana pengendali banjir Sungai Progo dan Sungai Serang di Yogyakarta, embung Cihaurseah di Jawa Barat, dan daerah irigasi Rawa Bade di Papua.