Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) berencana membangun dermaga khusus untuk kapal pesiar (Cruise) di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatra Utara seiring dengan kenaikan permintaan operator kapal yang ingin bersandar di pelabuhan tersebut. Biaya pembangunan dermaga diperkirakan mencapai Rp150 miliar.
Bambang Eka Cahyana, Direktur Utama Pelindo I, mengatakan perseroan tengah menyusun kajian teknis pembangunan dermaga dan diharapkan rampung pada paruh kedua 2018. Alhasil, dermaga untuk kapal penumpang bisa dibangun mulai 2019.
"Dari evaluasi yang kami lakukan, animo [operator kapal] ternyata tinggi sehingga kami akan bangun dermaga khusus untuk Cruise," jelasnya kepada Bisnis belum lama ini.
Secara teknis, spesifikasi dermaga penumpang tidak rumit seperti dermaga untuk bongkar muat barang. Oleh karena itu, pembangunan dermaga diestimasi bisa berlangsung lebih cepat.
Sejak 5 April 2018, terminal multiguna Pelabuhan Kuala Tanjung sudah diujicoba yang mana kapal pesiar MV Superstar Libra bersandar di pelabuhan yang berlokasi di Kabupaten Batubara tersebut. Bambang mengaku, operator kapal pesiar menitnya jadwal sandar hingga enam kali lebih banyak. Padahal, saat sandar perdana, kapal hanya berlabuh untuk ujicoba dermaga di terminal multiguna.
Bambang menuturkan, kapal pesiar dengan ukuran 200 meter memilih bersandar di Kuala Tanjung yang memiliki kedalaman hingga -14 meter LWS. Di samping itu, panjang dermaga terminal multiguna mencapai 1.000 km sehingga bisa mengakomodasi kapal-kapal pesiar berukuran besar.
Kehadiran dermaga khusus untuk penumpang diyakini bakal turut merangsang industri pariwisata di Sumatra Utara. Bambang menyebut Pelabuhan Kuala Tanjung akan menjadi gerbang pariwisata yang atraktif, terlebih bila interkonektivitas dengan moda angkutan kereta api dan jalan tol bisa terwujud.
Secara umum, per Juni 2018 konstruksi tahap pertama Pelabuhan Kuala Tanjung sudah rampung seluruhnya di sisi laut. Pelindo I tinggal menuntaskan akses jalan di sisi darat yang saat ini progresnya mencapai 86,82%.
Menurut Bambang, pada Agustus 2018 mendatang, tiga unit ship to shore (STS) crane dan delapan unit rubber tyred gantry (RTG) tiba dan dipasang di Pelabuhan Kuala Tanjung. Pelindo I menargetkan operasional pelabuhan bisa berjalan penuh di kuartal IV/2018. "Saat ini kami juga masih menunggu izin operasi dari Kementerian Perhubungan, seluruhnya persyaratannya sudah kami penuhi," terangnya.
Untuk diketahui, terminal multiguna Pelabuhan Kuala Tanjung memiliki kapasitas peti kemas sebesar 600.000 TEUs (twenty foot equivalent units). Sementara itu, kapasitas curah cair dan curah kering masing-masing mencapai 3,4 Juta ton dan 1,5 jt ton.