Bisnis.com, JAKARTA - Operasional penerbangan di seluruh bandara selama arus mudik dan arus balik lebaran Idulfitri 2018 berjalan lancar.
Tak hanya itu tingkat keselamatan sekaligus keamanan pun cukup baik selama masa libur kali ini.
Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso menuturkan dikarenakan adanya antisipasi dan kerjasama strategis antara regulator dan operator penerbangan serta masyarakat pengguna jasa penerbangan, salah satunya seperti yang terjadi di Yogyakarta. Hal tersebut diungkapkan Agus saat mengunjungi kota pelajar tersebut.
"Arus mudik dan balik Lebaran di Yogyakarta ini sangat tinggi. Bahkan peningkatan jumlah penumpangnya melebihi peningkatan jumlah penumpang secara nasional. Namun syukur Alhamdulillah semua penerbangannya berjalan dengan lancar," kata Agus dalam keterangan resmi, Rabu (20/6).
Menurut Agus, ada dua hal yang sangat membantu sehingga operasional penerbangan Lebaran di Joglosemar pada umumnya dan Yogyakarta khususnya berjalan dengan baik walaupun jumlah penerbangannya melonjak tinggi.
Pertama adalah adanya extra flight yang dikelola dengan baik. Yang kedua terkait perpanjangan jam operasional bandara yang tadinya hanya sampai jam 24 kini menjadi 24 jam.
Dari laporan yang diterimanya, Agus menuturkan bahwa peningkatan jumlah penumpang pesawat di Yogyakarta mulai dari H-7 hingga H+3 mencapai 11,64%.
Jumlah ini diperkirakan meningkat lagi mengingat pada H+4 diprediksi merupakan puncak arus balik di bandara Adi Sutjipto sehingga secara keseluruhan peningkatan jumlah penumpang diperkirakan mencapai 13-15%.
Jumlah ini melebihi rata rata peningkatan jumlah penumpang nasional yang sekitar 10%.
"Yang menggembirakan, walaupun ada peningkatan jumlah penerbangan yang pesat, tingkat delay-nya masih bisa dikendalikan sehingga 75% dari delay-nya tidak lebih dari 30 menit. Dengan demikian penumpang tidak banyak terganggu dan penerbangan masih lancar."
Secara nasional, Agus mengungkapkan 20 Juni adalah perkiraan puncak arus balik Lebaran mengingat 21 Juni sudah merupakan hari kerja.
Dari laporan yang masuk ke Ditjen Perhubungan Udara, mulai dari H-7 hingga H+4, rata-rata tingkat isian penumpang maskapai mencapai lebih dari 90%.