Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NSHE Telah Buka Lahan Bangun PLTA Batangtoru 40%

PT North Sumatra Hydro Energy (NSHE) mengklaim telah membuka lahan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru mencapai 40%.
Ilustrasi./Bisnis
Ilustrasi./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – PT North Sumatra Hydro Energy (NSHE) mengklaim telah membuka lahan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru mencapai 40%.

Manajer Humas PT NSHE Agus Supriono mengatakan bahwa luas lahan yang telah dibebaskan sejak 2013 lalu hingga 2017 ini mencapai 677 hektare ditambah 12 hektare untuk 85 titik tapak menara transmisi.

“Seluruh proses hukum berkaitan dengan pembelian dan pembayaran lahan tahap pertama telah selesai dilakukan. Perusahaan juga telah membayar minimum 4 kali lebih besar dari harga yang tertera di NJOP,” kata Agus dari rilis diterima Bisnis, Minggu (10/6/2018).

Dia mengatakan bahwa setelah urusan pembayaran lahan diselesaikan maka pembuatan jalan akses terbatas menuju lokasi utama proyek sudah dimulai pada 2017 lalu.

“Kami berharap dengan telah selesainya proses pembayaran lahan tahap pertama untuk kebutuhan proyek PLTA Batangtoru maka kami bisa konsentrasi menyelesaikan pembuatan jalan akses ini agar proyek terus bergulir,” kata dia.

PT NSHE tengah membangun PLTA berwawasan lingkungan dengan pasokan listrik berkekuatan 510 megawatt dengan menggunakan debit sungai Batangtoru yang rerata mencapai 106 meter per kubik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper