Bisnis.com, JAKARTA -- Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) menjajaki kerja sama maritim dengan Yunani dalam bidang perkapalan. Penjajakan dilakukan dalam ajang pameran perkapalan internasional Posidonia 2018 di Athena, 4-8 Juni 2018.
Ketua Umum DPP INSA, Carmelita Hartoto mengatakan beberapa pihak berkunjung ke anjungan Indonesia di pameran tersebut dan menyatakan tertarik untuk menjajaki investasi pabrik suku cadang kapal di Indonesia.
Dia menambahkan, investasi suku cadang kapal di dalam merupakan langkah maju untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk suku cadang impor.
Untuk diketahui, Yunani merupakan negara bonafid di industri maritim dunia.
Saat ini, jumlah armada Yunani mencapai 4.092 kapal dengan bobot 320,59 juta DWT dan 188.904 GT. Di segmen kapal tanker dan kargo, kapasitas armada Yunani mencapai 171,3 juta ton atau 81,57% kapasitas dunia.
Carmelita mengimbuhkan, potensi kerja sama sektor maritim antara Indonesia dan Yunani cukup terbuka, terlebih Presiden Joko Widodo mencanangkan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia.
"Tentunya kerja sama dengan pemain utama perkapalan dunia akan menunjang terealisasinya Indonesia sebagai negara poros maritim dunia," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (6/6/2018).
Pameran yang telah berlangsung 50 tahun dihadiri para pelaku usaha sektor maritim internasional, seperti pemilik perusahaan perkapalan, agen kapal, industri peralatan maritim dan sebagainya. Pihak penyelenggara mencatat, pada 2016, new building order book selama pameran mencapai 10% dari total global order for new ships senilai US$22 miliar.
Tahun ini, Posisinya diikuti 1.800 peserta dari 101 negara. Pameran ini menampilkan produk perkapalan, galangan, registrasi kapal, badan klasifikasi, kepelautan, asuransi, pembiayaan, pelabuhan dan ragam produk dan jasa lainnya.
Perdana Menteri Yunani, Alexis Tsipras membuka langsung pameran Posidonia 2018. Secara khusus dia berharap relasi insan maritim antara Indonesia dengan Yunani bisa lebih erat.
Di sela pameran, delegasi INSA bersama Duta Besar RI untuk Republik Yunani Ferry Adamhar juga melakukan pertemuan dengan Undersecretary for Transport and Housing Hong Kong Dr. Raymond So Wai-man.
Pertemuan tersrbut membahas potensi kerja sama leasing, pembiayan pembangunan kapal, dan pengembangan jalur kapal antarpulau di Indonesia international shipping registry.
Selain itu, penggunaan teknologi informatika untuk meningkatkan infrastruktur kapal di Indonesia juga menjadi pembahasan antardelegasi.