Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FDI Naik Signifikan, Indonesia Raih Peringkat 16 Negara Penerima FDI Terbesar Dunia

United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dalam laporannya yang bertajuk World Investment Report 2018, menunjukkan bahwa Indonesia tampil sebagai negara dengan kenaikan FDI yang signifikan di kawasan negara berkembang Asia secara keseluruhan.
Ilustrasi/ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ilustrasi/ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Kabar24.com, JAKARTA- United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) dalam laporannya yang bertajuk World Investment Report 2018, menunjukkan bahwa Indonesia tampil sebagai negara dengan kenaikan FDI yang signifikan di kawasan negara berkembang Asia secara keseluruhan.

Arus masuk investasi asing ke Nusantara tumbuh hampir lima kali lipat menjadi US$23 miliar pada tahun lalu, membawa Indonesia ke peringkat 16 negara penerima FDI terbesar di dunia dari sebelumnya berada di peringkat ke-47. Adapun reboundtersebut berangkat dari basis sangat rendah di level US$4 miliar untuk FDI pada 2016.

“[Basis rendah itu] dihasilkan dari arus masuk ekuitas negatif yang besar pada akhir 2016 karena perusahaan Indonesia mengakuisisi aset milik asing di Indonesia dan pengaruh dari pengukuran pajak yang mengurangi investasi round-trip,” tulis UNCTAD di dalam laporannya yang dirilis di Jenewa, Rabu (6/6/2018).

Menurut laporan UNCTAD yang dirilis pada Rabu (6/6/2018) di Jenewa tersebut, pemulihan FDI di Indonesia di sepanjang 2017 merata di semua sektor, yaitu agrikultur, manufaktur (otomotif dan elektonik), keuangan dan perdagangan.

Selain itu, pertumbuhan signifikan di dalam penjualan Merger dan Akuisisi (M&A) lintas batas, yaitu dukungan dari ekspansi perusahaan-perusahaan China ke pasar Asia Tenggara, juga memainkan peran penting.

UNCTAD memberikan contoh dengan akuisisi yang dilakukan Alibaba Group terhadap PT Tokopedia, salah satu tiga besar perusahaan e-commerce di Indonesia, sebesar US$1 miliar. Selain Alibaba, perusahaan China yang lain, Sinochem, juga ikut membeli aset dalam jumlah besar di Indonesia.

Adapun secara keseluruhan, rebound aliran masuk FDI  ke Indonesia juga mendorong kenaikan aliran masuk FDI ke kawasan Asia Tenggara yang meningkat 11% menjadi US$134 miliar. UNCTAD menilai, investasi antar-Asean juga masih kuat dan berkontribusi untuk seperempat total aliran masuk di kawasan tersebut.

“Hal ini mencerminkan pertumbuhan kesempatan invetasi regional, begitu pula kekuatan keuangan dari perusahaan multinasional yang berbasis di Asean dan dorongan intensif mereka ke internasional,” tulis UNCTAD.

Selain itu, kawasan negara berkembang Asia juga mencatatkan penurunan arus keluar investasi asing langsung sebesar 9% pada tahun lalu sebesar US$350 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$385 miliar. Hal itu disebabkan oleh penurunan di China untuk pertama kalinya sejak 2003.

“Terlepas dari penurunan ini, kawasan negara berkembang Asia tetap menjadi sumber utama FDI di dunia, dengan berkontribusi sebesar hampir seperempat arus keluar global,” tulis UNCTAD.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper