Bisnis.com, JAKARTA -- Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah daerah membutuhkan sistem logistik yang kuat agar bisa berkontribusi meningkatkan perekonomian nasional.
Pendiri Tekindo Biz Mustafa Kamal mengatakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tidak bisa berkembang karena saat ini pelaku usaha logistik masih berdiri sendiri tanpa sinergi.
"Ini membuat barang yang diproduksi mereka lebih mahal dan tidak bisa bersaing dengan produk impor," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (24/5/2018).
Melalui sinergi antara pelaku usaha dan pemerintah, Kamal menjelaskan akan terbentuk sistem pola pengiriman barang yang lebih terorganisir, baik itu via darat, laut, maupun udara.
Dengan demikian, utilisasi moda transportasi lebih terisi karena permasalahan logistik yang ada sekarang adalah pengiriman dari Jawa ke daerah Timur penuh, tapi sebaliknya tidak terisi.
Di sisi lain, biaya produksi apakah moda tersebut membawa barang atau tidak adalah tetap. Sehingga, beban biaya harus ditanggung konsumen dan membuat barang lebih mahal.
Tidak hanya sampai di situ, waktu pengiriman juga menjadi salah satu masalah utama.
"Kalau pengiriman barang lama dan mahal, maka UMKM bisa kehilangan customer," lanjutnya.
Sinergi pelaku usaha dan pemerintah serta berbagai pelatihan yang diberikan ke UMKM diyakini bisa memberi cakrawala baru kepada UMKM bahwa teknologi bisa memperluas pasar mereka.
Tentunya, perlu didorong juga dari upaya pemerintah dan pelaku usaha logistik dengan membuat aplikasi yang terintegrasi. Sistem tersebut dapat merekam arus pengiriman barang, lokasi pasar yang potensial, sampai pada harga yang ditawarkan pelaku logistik.
"Jadi, nanti yang membedakan adalah pelayanan paling memuaskan. Dengan begitu biaya logistik juga bisa makin murah," tutup Kamal.