Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni merilis aplikasi pemesanan tiket kapal laut bernama Pelni Mobile guna menggenjot jumlah penumpang. Aplikasi juga menjadi sarana edukasi pembayaran non tunai untuk basis penumpang Pelni di daerah.
Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya L. Tobing mengatakan aplikasi Pelni Mobile merupakan aplikasi kedua yang dirilis perseroan setelah pada Januari 2018 merilis aplikasi pemesanan kargo. Dia menjelaskan aplikasi ini bakal memudahkan penumpang karena pemesanan tiket bisa dilakukan lewat gawai.
"Kami berharap cara seperti ini bisa mengembalikan penumpang yang selama ini pindah ke moda lain. Mereka kan lihat, kalau naik pesawat itu [pesan tiketnya] mudah," ujar Insan kepada Bisnis.com, Senin (7/5/2018).
Menurutnya, penetrasi moda transportasi udara menyebabkan pangsa penumpang angkutan laut tergerus. Kendati demikian, sepanjang 2018, Pelni membidik jumlah penumpang sebanyak 4,3 juta.
Pelni bakal menggenjot penumpang dari segmen baru seperti pariwisata dan study on board bagi kalangan pelajar di sekolah pelayaran.
Di sisi lain, Pelni berharap penggunaan aplikasi Pelni Mobile bisa mendorong transaksi non tunai di berbagai daerah. Untuk itu, perusahaan pelat merah tersebut bekerja sama dengan tiga bank milik negara, yakni Bank Mandiri, BNI, dan BRI untuk menyediakan mesin perekam data elektronic atau Electronic Data Captured (EDC).
"Kami sekaligus mendidik warga di daerah agar dia punya tabungan di bank karena transaksi [pembelian tiket] kami arahkan ke cashless," ujar Insan.
Dia menerangkan Pelni akan memasang mesin EDC sebanyak 53 unit, mulai dari kantor pusat hingga 52 kantor cabang yang tersebar dari Belawan hingga Jayapura. Secara bertahap, beberapa kantor cabang akan menjadi lokasi percontohan sehingga pada 1 Januari 2019, pembelian tiket bisa dengan menggunakan mesin EDC bank-bank BUMN.
Direktur Keuangan Pelni Tri Andayani menambahkan penggunaan EDC akan memudahkan calon penumpang karena transaksi lebih cepat dan tidak perlu menyiapkan uang tunai sehingga meminimalisasi risiko korban kejahatan. Di sisi lain, Pelni juga lebih efisien dalam proses pembukuan bila pembayaran tiket dilakukan lewat mesin EDC.
"Transaksi lebih transaparan dan lebih mudah melakukan pengawasan, khususnya meminimalisasi potensi fraud dalam operasional," jelasnya.