Bisnis.com, JAKARTA— Perdana Menteri China Li Keqiang berkunjung ke Indonesia. Kunjungan Li Keqiang ke Indonesia merupakan yang pertama kalinya sejak dia menjabat sebagai PM China.
Dia terakhir berkunjung ke Indonesia pada 2008 saat menjabat sebagai Wakil PM China.
Direktur Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal mengemukakan diharapkan kunjungan tersebut bisa dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia, khususnya di bidang perdagangan.
“Pemerintah harus memanfaatkan semaksimal mungkin untuk dorong ekspor ke China khusunya produk manufaktur,” kata Faisal kepada Bisnis.com, Senin (7/5/2018).
Dia mengemukakan China sekarang sedang mengalami peningkatan kebutuhan impor. “Kalau dulu dominan bahan baku, sekarang barang konsumsi juga,” kata Faisal.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo menyambut kedatangan Perdana Menteri China Li Keqiang di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (7/5/2018).
Pada kedatangannya kali ini ke Indonesia, sejumlah agenda akan dilakukan Li. Di antaranya, mengunjungi Sekretariat Asean dan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bisnis Indonesia-China.
Dalam kunjungan ke Sekretariat Asean, Li akan menghadiri perayaan HUT ke-15 hubungan kemitraan strategis China bersama Asean.
Selain itu, sejumlah agenda lainnya juga akan membahas tindak lanjut inisiatif Jalur Sutera Maritim Abad ke-21 atau Belt and Road bersama Indonesia, proyek pembangunan jaringan kereta api cepat Jakarta-Bandung, dan peningkatan hubungan kerja sama perdagangan Indonesia-China.
Kunjungan Li ke Indonesia juga menandai lima tahun kemitraan strategis dan komperehensif Indonesia-China.