Bisnis.com, JAKARTA--PT Aerofood Indonesia (Aerofood ACS), perusahaan penyedia katering penerbangan, menyiapkan investasi hingga Rp245 miliar untuk membangun fasilitas pusat produksi.
Presiden & CEO Aerofood Indonesia Grace Purukan mengatakan pembangunan fasilitas pusat produksi seluas 6 hektare tersebut berada di Cikande, Banten. Fasilitas produksi termasuk pembuatan bakery dan pastry.
"Investasinya Rp245 miliar, tahun ini sudah mulai dibangun," kata Grace, Kamis (3/5/2018).
Dia menambahkan fasilitas produksi bakery masuk dalam pembangunan tahap pertama karena lebih mudah dan perusahaan banyak membutuhkan produk roti. Sebagian besar penerbangan domestik dengan waktu terbang di bawah 1 jam memberikan produk bakery kepada penumpang.
Pembangunan fasilitas pusat produksi tersebut, lanjutnya, guna meningkatkan diversifikasi produk selain in-flight, yakni pasar industrial. Adapun, sumber daya investasi tersebut seluruhnya berasal dari sindikasi bank asing, tetapi lahan sudah menjadi milik perusahaan.
Anak usaha Garuda Indonesia Group ini akan menjadikan segmen industrial sebagai pendongkrak pendapatan pada 2018. Target pendapatan yang dipatok tahun ini mencapai hingga Rp2,4 triliun atau tumbuh 20%.
Baca Juga
Saat ini lini bisnisnya terdiri dari in-flight catering services dan industrial catering services. Pangsa pasar yang dikuasai untuk segmen in-flight diklaim sudah mencapai 90%.
Akan tetapi, in-flight catering services termasuk captive market, karena pasar hanya bergantung kepada penambahan intensitas penerbangan atau munculnya maskapai baru. Perusahaan akan fokus mengejar pasar lain berupa industrial catering services agar pendapatan terus tumbuh.
Grace menyebutkan pasar potensial industrial catering services tersebut terdiri dari unit perusahaan pertambangan dan migas (oil mining and gas/OMG), unit layanan kesehatan (healthcare), dan unit katering perusahaan (town catering). Hingga saat ini, pelanggan di segmen tersebut sudah mencapai 51 perusahaan.
Dia menyebutkan pendapatan terbesar secara berurutan dari segmen industrial diperoleh dari unit OMG, healthcare, dan town catering. Adapun, Aerofood telah menguasai 40% pangsa pasar katering bagi pasien maupun pegawai rumah sakit premium di Jakarta.
Khusus untuk town catering, Grace mengaku tidak bisa memasang harga terlalu tinggi agar bisa bersaing dengan penyedia jasa boga lain. Selisih harga bisa mencapai lebih dari 60% dibandingkan dengan segmen in-flight.
Porsi pendapatan dari industrial catering services akan ditingkatkan hingga mencapai 50% dari kondisi terakhir yang masih 30% terhadap total pemasukan perusahaan.
Pihaknya menuturkan terdapat 28 maskapai asing yang telah menjadi pelanggan in-flight catering dari total 37 maskapai, belum termasuk pesawat jet privat dan sewa (charter) VVIP maupun VIP. Pada tahun ini, Aerofood telah berhasil menambah dua pelanggan maskapai, yakni Vietnam Airlines dan China Southern Airlines.
"Selanjunya kami juga akan meningkatkan pangsa pasar bisnis laundry untuk industri maupun hotel. Saat ini beroperasi hanya di Jakarta dan Denpasar, akan buka lagi di delapan kota lain," ujarnya.