Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tenaga Kerja Hadapi Tantangan Industri 4.0

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya menilai tantangan utama tenaga kerja dalam negeri adalah peningkatan kompetensi, sertifikasi, dan penguasaan teknologi industri 4.0.
Presiden Joko Widodo (tengah) menerima hasil laporan Rapimnas HIPMI dari Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia usai pertemuan di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (5/4/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (tengah) menerima hasil laporan Rapimnas HIPMI dari Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia usai pertemuan di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (5/4/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA -- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya menilai tantangan utama tenaga kerja dalam negeri adalah peningkatan kompetensi, sertifikasi, dan penguasaan teknologi industri 4.0.

Wakil Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jakarta Raya (Hipmi Jaya), Aaron Sampetoding mengatakan saat ini tenaga kerja dalam negeri sedang merasa terancam dengan gempuran dari tenaga kerja asing (TKA).

Kendati demikian, hal ini bukan menjadi hambatan, akan tetapi menjadi tantangan bagi tenaga kerja lokal untuk bisa meningkatkan kemampuan diri.

Adapun agar tenaga kerja dalam negeri siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan gempuran dari TKA maka yang terpenting yang bisa dilakukan adalah meningkatkan penguasaan terhadap teknologi berbasis revolusi industri keempat (industri 4.0).

"Peningkatan keterampilan pendidikan di bidang digital, automasi, dan artificial intelligence harus menjadi fokus untuk menyiapkan tenaga kerja Indonesia yang siap pakai," kata Aaron kepada Bisnis, Selasa (1/5/2018).

Menurutnya, penyiapan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha ini bisa dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan di taraf sekolah vokasi hingga perguruan tinggi melalui kerja sama antara Kementerian, lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang), dan perusahaan.

"Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Perindustrian [Kemenperin], dan Kementerian Tenaga Kerja harus berkoordinasi agar pasokan tenaga kerja diatur dari saat penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi agar penerimaan [ini] diarahkan sesuai dengan kebutuhan pasokan tenaga kerja dalam negeri," ungkapnya.

Aaron menjelaskan tantangan tenaga kerja dalam negeri tidak hanya berasal dari TKA, akan tetapi dari revolusi industri 4.0 itu sendiri. Dia menambahkan saat ini beberapa peran manusia telah digantikan oleh mesin dan robot. Dengan demikian, peningkatan kemampuan melalui sertifikasi, diklat, penguasaan teknologi oleh para pekerja mutlak dibutuhkan.

Sementara itu, Kemenperin terus mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) agar dapat mengikuti perkembangan teknologi terkini terutama di era Industri 4.0. Pasalnya, keterampilan para pekerja tersebut mampu memacu daya saing manufaktur nasional di kancah global.

“Untuk itu, kami menggelar berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi guna menciptakan SDM yang kompeten dan profesional sesuai kebutuhan industri dalam mendukung kemandirian ekonomi nasional,” kata Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (1/5/2018).

Kemenperin meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match antara industri dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di beberapa wilayah Indonesia, meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, DKI Jakarta dan Banten.

“Hingga lima tahap, total industri yang terlibat mencapai [sebanyak] 558 perusahaan dengan menggandeng [sebanyak] 1.537 SMK,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper