Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menargetkan sebanyak 17 proyek jalan tol dengan total nilai investasi Rp105,35 triliun dalam daftar proyek strategis nasional dapat rampung hingga akhir 2019.
Berdasarkan data Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), dua proyek yaitu tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu (Becakayu) sepanjang 7,2 kilometer (km) dan tol Bogor Ring Road sepanjang 11 km ditargetkan dapat selesai pada akhir 2018.
Tiga ruas dalam bagian Trans-Sumatra yakni Medan—Binjai 16 km, Palembang—Simpang Indralaya 22 km dan Bakauheni—Terbanggi Besar 140,9 km juga ditargetkan selesai pada 2019.
Adapun, ruas dalam Trans Jawa yang ditargetkan selesai pada 2019 yakni Pejagan—Pemalang 57,5 km, Pemalang—Batang 39,2 km, Batang—Semarang 75 km, Semarang—Solo 72,6 km, Solo—Ngawi 90,1 km, Ngawi—Kertosono 40,5 km, dan Gempol—Pasuruan 34,2 km.
Pada 2019, KPPIP juga menargetkan tol Medan—Kualanamu—Lubuk Pakam—Tebing Tinggi 62 km, Manado—Bitung 39 km, Balikpapan—Samarinda 99 km, dan Kunciran—Serpong 11,2 km selesai pada tahun itu juga.
Sebelumnya, Kepala Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo mengatakan bahwa secara total, sebanyak 38 proyek diharapkan dapat selesai pada 2019, dengan perincian 13 proyek dapat rampung pada 2018 dan 25 proyek pada 2019.
Baca Juga
“Itu yang 100% akan selesai,” kata Wahyu akhir pekan lalu.
Bila ditotal, 38 proyek tersebut memiliki nilai investasi hingga Rp165,66 triliun. Perinciannya, 17 proyek merupakan jalan tol, 5 bandara, 4 jaringan irigasi, 3kereta, tiga pelabuhan, 2 teknologi, 2 smelter, 1 jalan, dan 2 proyek pertanian/kelautan.
Proyek strategis nasional adalah proyek yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau badan usaha yang memiliki sifat strategis untuk peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.
Dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo, Senin (16/4/2018), pemerintah memutuskan untuk mengeluarkan 14 proyek senilai Rp264 triliun dari total sekitar 245 proyek strategis nasional yang ada.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa evaluasi proyek strategis nasional (PSN) dilakukan untuk melihat progres pembangunan dan sejauh mana prospek penyelesaiannya.
Akhirnya, ke-14 proyek tersebut akhirnya terpaksa dikeluarkan karena tidak mampu memenuhi kriteria utama untuk melanjutkan proyek, yaitu tidak bisa memulai konstruksi atau mencapai financial close pada kuartal ketiga 2019.