Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mustahil Ganti CPO dengan Nabati Lain Tanpa Merambah Hutan

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) menyebut Uni Eropa harus memikirkan cara mengganti minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dengan minyak nabati lainnya tanpa merambah hutan.
Ilustrasi - Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman
Ilustrasi - Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman

Bisnis.com, JAMBI - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) menyebut Uni Eropa harus memikirkan cara jika ingin mengganti minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dengan minyak nabati lainnya tanpa merambah hutan. Pasalnya, sejauh ini kelapa sawit merupakan minyak nabati paling produktif sekaligus efisien dalam penggunaan lahan.

Direktur Utama BPDP KS Dono Boestami mengatakan pertanyaan yang harus dijawab ialah jika Uni Eropa melarang penggunaan minyak sawit, lantas dari mana Benua Biru memehuni kebutuhan minyak nabati tanpa merambah hutan.

“Apa mereka tidak harus memperluas lahan atau membuka hutan? Kita dibilang tidak boleh deforestasi, sekarang kalau dia mau ganti, satu-satunyanya jalan mereka harus buka hutan. Harus ada mutual understanding and mutual respect karena kepentingan bersama,” ujarnya di Jambi, Senin (17/4/2018).

Dono menuturkan Uni Eropa merupakan pasar CPO ketiga terbesar setelah India dan China sehingga relasi yang dibangun ialah sama-sama membutuhkan. Indonesia membutuhkan pasar, sedangkan Uni Eropa membutuhkan produk CPO Indonesia.

Dia mengklaim semua perkebunan kepala sawit di Tanah Air telah mengelola perkebunan sesuai dengan standar dan kualitas yang baik. Hal itu bertujuan menjamin keberlangsungan kebun sekaligus merawat ekosistem lingkungan.

“Sekarang kita ini kurang transparan apa? Itu kan boleh dikatakan melihat dapur sawit kita,” imbuhnya.

Sebelumnya, untuk meningkatkan pemahaman Uni Eropa terkait pengelolaan sawit di Indonesia, Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan, Keuangan, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, dan Asian Agri mengajak para duta besar untuk mengunjungi perkebunan kelapa sawit Asian Agri di Jambi.

Para duta besar negara sahabat tersebut juga bakal mengunjungi perkebunan sawit lainnya untuk menyaksikan dari dekat cara pengelolaan kepala sawit di Indonesia. Dengan berkunjung ke perkebunan, para delegasi diharapkan bisa memberikan masukan bagi pemangku kebijakan di Eropa untuk lebih bijak terhadap CPO Indonesia.

“Kalau saya tidak mau memengaruhi, biar saja mereka melihat [kebun sawit], mereka lihat sendiri,” tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper